Trainer ESQ Sambangi Lapas Sleman, WBP Antusias

Sleman, INFO_PAS - FOSMA 165 DIY menyelenggarakan training ESQ (Emotional Spiritual Quotient) di Lapas Kelas IIB Sleman. Training ini merupakan kegiatan sambut bulan suci ramadhan 1438H oleh FOSMA 165 DIY. FOSMA atau forum silaturahmi mahasiswa alumni 165 merupakan kumpulan mahasiswa alumni ESQ 165 yang berasal dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UNY, UPY, UGM dan UAD
Training peduli Lapas Kelas IIB Sleman dilaksanakan selama 2 hari yaitu 19-20 Mei 2017 di aula Lapas Kelas IIB Sleman. Pembukaan training (19/5) diisi dengan sambutan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan kantor wilayah kemenkumham D.I.Y Ety NurbaetyÂ
Sleman, INFO_PAS - FOSMA 165 DIY menyelenggarakan training ESQ (Emotional Spiritual Quotient) di Lapas Kelas IIB Sleman. Training ini merupakan kegiatan sambut bulan suci ramadhan 1438H oleh FOSMA 165 DIY. FOSMA atau forum silaturahmi mahasiswa alumni 165 merupakan kumpulan mahasiswa alumni ESQ 165 yang berasal dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UNY, UPY, UGM dan UAD
Training peduli Lapas Kelas IIB Sleman dilaksanakan selama 2 hari yaitu 19-20 Mei 2017 di aula Lapas Kelas IIB Sleman. Pembukaan training (19/5) diisi dengan sambutan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan kantor wilayah kemenkumham D.I.Y Ety Nurbaety dan korwil FKA DIY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA.
Kalapas Kelas IIB Sleman Turyanto menjelaskan bahwa Fosma 165 DIY memiliki tujuan diadakannya training peduli Lapas Kelas IIB Sleman yaitu memberikan pembelajaran dan pelatihan sekaligus pencerahan. Selain itu memberikan pelatihan kepribadian yang menghasilkan jiwa yang berlandaskan Akhlakul Kharimah, Menumbuhkan semangat juang, Memberikan pelatihan bagaimana menjadi pemimpin, Menjalin ukhuwah serta sillaturahmi dalam bingkai keselamatan serta kedamaian sebagai umat manusia.
“ESQ meÂruÂpakan pembinaan untuk kiÂta agar dapat lebih mengenal jati diri kita yang sesungguhnya,†ujar Turyanto.
MeÂnuÂrutnya, hakikat pembinaan keÂpaÂda warga binaan tidak haÂnya berfokus pada penjatuhan huÂkuman, sebagai balasan atas pelanggaran yang dilakukan.
“MeÂlainÂkan sebuah proses pembiÂnaan agar pelanggar hukum daÂpat menyadari kesalahannya sehingga, kemudian ia dapat membekali dirinya untuk kembali ke masyarakat dan tidak lagi mengulangi kesalahannya di kemudian hari,â€Â imbuhnya.
Training ESQ Peduli Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Sleman berÂlangsung dua angkatan dalam kurun waktu dua tahun ini secara berturut-turut, di Aula Lapas Kelas IIB Sleman, 19-20 Mei 2017, dipandu oleh Nofel Windo. Â Pelatihan itu diikuti oleh sekitar 60 orang yang terdiri dari Warga BInaan Pemasyarakatan dan Pegawai Lapas Kelas IIB Sleman, para warga binaan yang dipilih seÂperti tahanan pendamping, keÂpala kamar, dan juga mereka yang akan segera bebas dari masa hukuman, serta undangan dari Lapas Sleman.
Turyanto mengatakan, para pengÂhuni lapas saat ini tidak lagi dari kalangan menengah ke bawah. Saat itu, tahun 80-an dan 90-an, kasus pelanggaran hukum banyak berkaitan dengan permasalahan ekoÂnomi. Namun, tren tindak pidaÂna kini lebih banyak dilakukan oleh orang-orang yang memiliki penÂdidikan dan ekonomi yang tinggi, seperti penyalahgunaan narÂkoba, pemalsuan dan penipuan, pembajakan hak cipta, korupsi, dll. Untuk itulah, Lembaga PemaÂsyaÂrakatan Kelas IIB Sleman beÂkerÂjasama dengan FOSMA 165 DIY Kordinator Daerah Kabupaten Sleman, menyelenggarakan Training ESQ FOSMA 165 DIY, sebagai salah satu upaya pemÂbiÂnaan terhadap para narapidana.
Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan tersebut menjelaskan pembinaan yang semestinya dilakukan oleh pihak Lapas kepada para warga binaan, yaitu meÂÂliputi Kualitas ketakwaan keÂÂpaÂÂda Tuhan YME, kualitas inteÂÂlektual, kualitas sikap dan peÂriÂlaku, kualitas profesional dan keÂtrampilan serta kualitas keÂseÂhatan jasmani dan ruhani. Hal tersebut sesuai dengan yang tertera dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1999, tentang pemÂbiÂnaan dan pembimbingan warÂga binaan pemasyarakatan. RenÂdahnya kuaÂliÂtas-kualitas itulah yang meÂnyebabkan seseorang melangÂgar hukum. “Dan saya yakin, pemÂbinaan terhadap peningkatan kuaÂlitas itulah yang tercakup dalam pelatihan ESQ tentunya kegiatan ini perlu diprogramkan kembali di tahun tahun mendatang,†ujar pria kelahiran kebumen tahun 1961.
Menurutnya kehadiran ESQ di Lapas Kelas IIB Sleman, bagaikan oase di tengah padang pasir, yang menghilangkan dahaga spiritual para penghuninya. Selama dua hari, aula Lapas Kelas IIB Sleman itu dipenuhi isak-tangis peserta yang mulai menemukan jati diri. Doa-doa yang terucap mengisyaratkan penyesalan akan kesalahan dan tekad untuk memperbaikinya.
Pemimpin ESQ Leadership CenÂter Ary Ginanjar menyambut gembira kehadiran ESQ di Lapas Kelas IIB Sleman. “Semoga training ini dapat membantu para warga binaan untuk dapat kembali kepada fitrahÂnya,†kata novel windo murid dari ary ginanjar.
Kontributor : Erik Murdiyanto
What's Your Reaction?
Sleman, INFO_PAS - FOSMA 165 DIY menyelenggarakan training ESQ (Emotional Spiritual Quotient) di Lapas Kelas IIB Sleman. Training ini merupakan kegiatan sambut bulan suci ramadhan 1438H oleh FOSMA 165 DIY. FOSMA atau forum silaturahmi mahasiswa alumni 165 merupakan kumpulan mahasiswa alumni ESQ 165 yang berasal dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UNY, UPY, UGM dan UAD
Training peduli Lapas Kelas IIB Sleman dilaksanakan selama 2 hari yaitu 19-20 Mei 2017 di aula Lapas Kelas IIB Sleman. Pembukaan training (19/5) diisi dengan sambutan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan kantor wilayah kemenkumham D.I.Y Ety NurbaetyÂ
Sleman, INFO_PAS - FOSMA 165 DIY menyelenggarakan training ESQ (Emotional Spiritual Quotient) di Lapas Kelas IIB Sleman. Training ini merupakan kegiatan sambut bulan suci ramadhan 1438H oleh FOSMA 165 DIY. FOSMA atau forum silaturahmi mahasiswa alumni 165 merupakan kumpulan mahasiswa alumni ESQ 165 yang berasal dari berbagai kampus di Yogyakarta seperti UNY, UPY, UGM dan UAD
Training peduli Lapas Kelas IIB Sleman dilaksanakan selama 2 hari yaitu 19-20 Mei 2017 di aula Lapas Kelas IIB Sleman. Pembukaan training (19/5) diisi dengan sambutan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan kantor wilayah kemenkumham D.I.Y Ety Nurbaety dan korwil FKA DIY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA.Kalapas Kelas IIB Sleman Turyanto menjelaskan bahwa Fosma 165 DIY memiliki tujuan diadakannya training peduli Lapas Kelas IIB Sleman yaitu memberikan pembelajaran dan pelatihan sekaligus pencerahan. Selain itu memberikan pelatihan kepribadian yang menghasilkan jiwa yang berlandaskan Akhlakul Kharimah, Menumbuhkan semangat juang, Memberikan pelatihan bagaimana menjadi pemimpin, Menjalin ukhuwah serta sillaturahmi dalam bingkai keselamatan serta kedamaian sebagai umat manusia.
“ESQ meÂruÂpakan pembinaan untuk kiÂta agar dapat lebih mengenal jati diri kita yang sesungguhnya,†ujar Turyanto.
MeÂnuÂrutnya, hakikat pembinaan keÂpaÂda warga binaan tidak haÂnya berfokus pada penjatuhan huÂkuman, sebagai balasan atas pelanggaran yang dilakukan. “MeÂlainÂkan sebuah proses pembiÂnaan agar pelanggar hukum daÂpat menyadari kesalahannya sehingga, kemudian ia dapat membekali dirinya untuk kembali ke masyarakat dan tidak lagi mengulangi kesalahannya di kemudian hari,â€Â imbuhnya.Training ESQ Peduli Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Sleman berÂlangsung dua angkatan dalam kurun waktu dua tahun ini secara berturut-turut, di Aula Lapas Kelas IIB Sleman, 19-20 Mei 2017, dipandu oleh Nofel Windo.  Pelatihan itu diikuti oleh sekitar 60 orang yang terdiri dari Warga BInaan Pemasyarakatan dan Pegawai Lapas Kelas IIB Sleman, para warga binaan yang dipilih seÂperti tahanan pendamping, keÂpala kamar, dan juga mereka yang akan segera bebas dari masa hukuman, serta undangan dari Lapas Sleman.
Turyanto mengatakan, para pengÂhuni lapas saat ini tidak lagi dari kalangan menengah ke bawah. Saat itu, tahun 80-an dan 90-an, kasus pelanggaran hukum banyak berkaitan dengan permasalahan ekoÂnomi. Namun, tren tindak pidaÂna kini lebih banyak dilakukan oleh orang-orang yang memiliki penÂdidikan dan ekonomi yang tinggi, seperti penyalahgunaan narÂkoba, pemalsuan dan penipuan, pembajakan hak cipta, korupsi, dll. Untuk itulah, Lembaga PemaÂsyaÂrakatan Kelas IIB Sleman beÂkerÂjasama dengan FOSMA 165 DIY Kordinator Daerah Kabupaten Sleman, menyelenggarakan Training ESQ FOSMA 165 DIY, sebagai salah satu upaya pemÂbiÂnaan terhadap para narapidana.

Alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan tersebut menjelaskan pembinaan yang semestinya dilakukan oleh pihak Lapas kepada para warga binaan, yaitu meÂÂliputi Kualitas ketakwaan keÂÂpaÂÂda Tuhan YME, kualitas inteÂÂlektual, kualitas sikap dan peÂriÂlaku, kualitas profesional dan keÂtrampilan serta kualitas keÂseÂhatan jasmani dan ruhani. Hal tersebut sesuai dengan yang tertera dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1999, tentang pemÂbiÂnaan dan pembimbingan warÂga binaan pemasyarakatan. RenÂdahnya kuaÂliÂtas-kualitas itulah yang meÂnyebabkan seseorang melangÂgar hukum. “Dan saya yakin, pemÂbinaan terhadap peningkatan kuaÂlitas itulah yang tercakup dalam pelatihan ESQ tentunya kegiatan ini perlu diprogramkan kembali di tahun tahun mendatang,†ujar pria kelahiran kebumen tahun 1961.
Menurutnya kehadiran ESQ di Lapas Kelas IIB Sleman, bagaikan oase di tengah padang pasir, yang menghilangkan dahaga spiritual para penghuninya. Selama dua hari, aula Lapas Kelas IIB Sleman itu dipenuhi isak-tangis peserta yang mulai menemukan jati diri. Doa-doa yang terucap mengisyaratkan penyesalan akan kesalahan dan tekad untuk memperbaikinya.
Pemimpin ESQ Leadership CenÂter Ary Ginanjar menyambut gembira kehadiran ESQ di Lapas Kelas IIB Sleman. “Semoga training ini dapat membantu para warga binaan untuk dapat kembali kepada fitrahÂnya,†kata novel windo murid dari ary ginanjar.
Kontributor : Erik Murdiyanto
What's Your Reaction?






