Ubah Sampah Koran jadi Karya Seni, Cara Warga Binaan Rutan Garut Diberdayakan

Garut - Koran bekas bagi sebagian orang mungkin ‎akan dibuang begitu saja karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, namun tidak bagi warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Garut, Jalan Dewi Sartika, Kabupaten Garut. Di tangan warga binaan ini, sampah koran dibuat menjadi berbagai bentuk kerajinan miniatur yang memiliki nilai ekonomis. Berbagai bentuk yang dibuat di antaranya, tempat tisu, miniatur mobil, pesawat, motor, patung, pot bunga, bahkan bangunan babancong seperti yang berada‎ di Alun-alun Garut. Dilakukan secara handmade, warga binaan ini begitu terampil saat mengubah lembaran koran bekas menjadi gulungan yang kemudian direkatkan satu persatu. [caption id="attachment_56917" align="aligncenter" width="396"] Seorang warga binaan Rutan Kelas IIB G

Ubah Sampah Koran jadi Karya Seni, Cara Warga Binaan Rutan Garut Diberdayakan
Garut - Koran bekas bagi sebagian orang mungkin ‎akan dibuang begitu saja karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, namun tidak bagi warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Garut, Jalan Dewi Sartika, Kabupaten Garut. Di tangan warga binaan ini, sampah koran dibuat menjadi berbagai bentuk kerajinan miniatur yang memiliki nilai ekonomis. Berbagai bentuk yang dibuat di antaranya, tempat tisu, miniatur mobil, pesawat, motor, patung, pot bunga, bahkan bangunan babancong seperti yang berada‎ di Alun-alun Garut. Dilakukan secara handmade, warga binaan ini begitu terampil saat mengubah lembaran koran bekas menjadi gulungan yang kemudian direkatkan satu persatu. [caption id="attachment_56917" align="aligncenter" width="396"] Seorang warga binaan Rutan Kelas IIB Garut mengubah koran bekas menjadi karya seni. (Tribun Jabar/Hakim Baihaqi)[/caption] Tak kuran‎g dari tiga jam, satu tim yang terdiri dari empat warga binaan ini mampu menyelesaikan satu miniatur berukuran 30 centimeter. Untuk bisa mendapatkan miniatur yang dibuat oleh warga binaan ini, pembeli cukup merogoh kocek Rp 35 ribu sampai Rp 150 ribu. ‎Kepala Rutan kelas IIB Garut‎, Sukarno Ali mengatakan, sebagian besar masyarakat saat ini saja menganggap jika mereka yang sedang berada di dalam tahanan hanya terkurung tanpa berkegiatan. "Sejak 2017, kami ajak mereka untuk lebih produktif," kata Sukarno saat membuka workshop di Lapang Ciateul, Jalan Suherman, Kabupaten Garut, Senin (26/2/2018). Terkait pengajaran keterampilan ini, Sukarno mengatakan, pihaknya tidak begitu mengalami kesulitan, sehingga ilmu yang sampaikan dapat dengan mudah diterima oleh warga binaan. "Respon mereka sangat baik dan beralasan tidak pula agar tidak bosan saat berada di rutan," ujarnya. Sukarno mengatakan, hasil penjualan karya berbahan dasar koran ini diperuntukkan untuk para warga binaan setelah terbebas dari hukuman penjara. "Selain itu, saat sisa digunakan kembali untuk modal beli bahan dan alat," ujarnya. Tak hanya diajarkan untuk terampil dalam bidang tersebut, warga binaan tersebut dibekali pula sejumlah keterampilan, di antaranya mencukur. "Ini dilakukan agar mereka tidak kembali melakukan kejahatan setelah keluar," ujarnya.(Hakim Baihaqi)   Sumber : tribunjabar.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
1
sad
0
wow
0