Warga Binaan Perempuan Lapas Atambua Dibekali Pelatihan Pembuatan Keripik

Warga Binaan Perempuan Lapas Atambua Dibekali Pelatihan Pembuatan Keripik

Atambua, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua selenggarakan pelatihan pembuatan produk olahan pangan bagi Warga Binaan perempuan, seperti keripik pisang, keripik singkong, dan keripik tempe sagu, Jumat (22/8). Pelatihan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan usaha produktif yang dapat dijalankan setelah bebas nanti.

Bertempat di blok perempuan, pelatihan diberikan langsung oleh Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan Lapas Atambua. Mereka memaparkan tahapan penting mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, teknik pengolahan higienis, hingga pengemasan sesuai standar keamanan pangan agar produk memiliki nilai jual tinggi.

Pada sesi praktik, Warga Binaan perempuan juga dilatih langsung mengolah pisang, singkong, dan tempe yang telah bercampur dengan tepung sagu tersebut menjadi keripik renyah dan tahan lama. Proses meliputi pencucian, pengirisan, perendaman pisang yang telah diiris ke dalam rendaman garam dan pewarna kuning telur, penggorengan pada suhu optimal, hingga pengemasan menarik dan aman. Sementara dalam pembuatan tempe sagu, tahapan mencampur bahan lalu di roll, kemudina diiris tipis, lalu menggoreng dengan suhu optimal untuk menghasilkan keripik yang gurih dan tidak keras.

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menjelaskan pelatihan ini adalah langkah strategis pemberdayaan agar Warga Binaan memiliki bekal keterampilan usaha mandiri yang berkelanjutan. Tidak hanya memperkuat keterampilan usaha Warga Binaan, tetapi juga membuka jalan bagi mereka untuk kembali berkontribusi di masyarakat.

“Pelatihan ini bukan sekadar transfer keterampilan, tetapi juga dapat menjadi investasi masa depan. Kami ingin mereka pulang ke masyarakat dengan kemampuan yang membuka jalan menuju kemandirian dan kontribusi positif," jelasnya.

Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini, NT, senang dan berterima kasih atas kesempatan tersebut. “Dengan pelatihan ini, saya jadi tahu cara mengolah bahan makanan di sekitar saya, seperti pisang dan singkong untuk bisa jadi bahan jualan. Saya berharap setelah bebas nanti saya bisa buka usaha dengan bekal pelatihan yang sudah saya dapat,” harapnya,

Pelatihan ini menjadi wujud nyata implementasi Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam penguatan pendayagunaan Warga Binaan menuju produktivitas UMKM. Melalui program ini, Lapas Atambua berharap menciptakan model pembinaan berkelanjutan yang tidak hanya memperkuat keterampilan usaha Warga Binaan, tetapi juga membuka jalan bagi mereka untuk kembali berkontribusi di masyarakat. (IR)

 

Kontributor: Lapas Atambua

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0