Warga Binaan Rutan Barru Manfaatkan Limbah

Barru - Menjadi warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) bukan berarti menghalangi imajinasi untuk berkreasi, tidak sedikit dari mereka telah mampu berwirausaha setelah menjalani masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, aktivitas warga binaan tampak terlihat dengan berbagai hasil karya mereka dan telah dipasarkan ke masyarakat luas. Beberapa hasil karya mereka yang cukup diminati diantaranya pembuatan paving blok, kusen pintu, jendela serta beberapa kerajinan tangan lainnya seperti pembuatan asbak, bingkai foto, dan tempat tisue."Semua itu mereka produksi sendiri dari balik rutan," ujar Kepala Rutan Barru, Drs H Hasrullah MM yang ditemui PAREPOS, Rabu 5 Agustus, diruang kerjanya. Dari berbagai hasil karya para binaan, ada hal unik yang menjadi perhatian yaitu pemanfaatan koran bekas. Dari koran bekas tersebut, dihasilkan berbagai hasil kerajinan yang cukup menarik diantaranya bingkai foto dan asbak termasuk pembuatan replika kapal pinisi dari batang korek kayu

Warga Binaan Rutan Barru Manfaatkan Limbah
Barru - Menjadi warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) bukan berarti menghalangi imajinasi untuk berkreasi, tidak sedikit dari mereka telah mampu berwirausaha setelah menjalani masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, aktivitas warga binaan tampak terlihat dengan berbagai hasil karya mereka dan telah dipasarkan ke masyarakat luas. Beberapa hasil karya mereka yang cukup diminati diantaranya pembuatan paving blok, kusen pintu, jendela serta beberapa kerajinan tangan lainnya seperti pembuatan asbak, bingkai foto, dan tempat tisue."Semua itu mereka produksi sendiri dari balik rutan," ujar Kepala Rutan Barru, Drs H Hasrullah MM yang ditemui PAREPOS, Rabu 5 Agustus, diruang kerjanya. Dari berbagai hasil karya para binaan, ada hal unik yang menjadi perhatian yaitu pemanfaatan koran bekas. Dari koran bekas tersebut, dihasilkan berbagai hasil kerajinan yang cukup menarik diantaranya bingkai foto dan asbak termasuk pembuatan replika kapal pinisi dari batang korek kayu yang cukup bernilai jual. Selain itu, dari balik rutan kegiatan lainnya yang memanfaatkan jasa para warga binaan seperti produksi jasa service elektronik, pencucian mobil, dan pengelasan,"kata Hasrullah. Kreativitas warga binaan bukan berarti hanya bertujuan untuk mengisi waktu luangnya, akan tetapi mereka dilatih untuk menjadi pribadi mandiri dengan mengembangkan bakat yang mereka miliki masing-masing. "Kami hanya membantu dengan menyiapkan sarana seadanya, termasuk melatih kreativitas dan jiwa kewirausahaan mereka. Dengan harapan kelak bila mereka telah menjalani masa hukumannnya dan berbaur kembali ke masyarakat, mereka sudah mampu berwirausaha dan melakukan hal-hal positif ditengah masyarakat,"jelasnya. Untuk modal usaha, kita memang mempunyai anggaran yang diambil dari dana pengembangan kemandirian warga binaan. Tidak hanya membangun dari fisik, dari segi pembinaan mental spiritual juga rutin dilaksanakan bimbingan rohani yang diadakan tiga kali seminggu dengan menggandeng pihak Kementerian Agama dan sesekali menghibur mereka dengan mendatangkan musik elekton kedalam rutan. "Disini tidak pernah sepi dari rutinitas, itu karena tingkat depresi mereka memang terlalu tinggi. Sehingga aktivitas dan hiburan harus selalu ada. Untuk itulah kami menjaga agar rutan jangan sampai over kapasitas untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Senggol sedikit saja, bisa menjadi masalah karena tingkat stres warga binaan yang tinggi,"timpalnya. Jumlah warga binaan saat ini mencapai 75 orang dan 4 diantaranya perempuan, kasus mereka bermacam-macam dan terbanyak adalah kasus narkoba dengan jumlah narapidana 28 orang.(sir/ade/b) Sumber : parepos.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0