Warga Binaan Rutan Pondok Bambu Senang Diajarkan Membuat 'Batik Girl'

Jakarta - Sekitar 100 warga binaan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur Selasa (15/9/2015) mendapat pelatihan motivasi karya kerja mandiri berupa pembuatan boneka "Batik Girl". Walaupun harus berdesak-desakan di sebuah ruangan, mereka yang seluruhnya perempuan ini tampak antusias mengikuti paparan serta arahan dari Lusi Elfriani, pendiri Cinderella From Indonesia Center. Pantauan Tribunnews.com, dalam kesempatan itu dengan sabar Lusi memberikan motivasi, semangat serta kiat-kiat untuk berkarya agar bisa menjadi bekal bagi para warga binaan apabila nantinya sudah bebas dari masa hukuman. "Apakah ada yang keberatan berada di sini?" ucap Lusi mengawali ‎kegiatan motivasi tersebut. Sontak ratusan warga binaan ini kompak menjawab "tidak" Lusi pun melanjutkan paparannya. Dalam paparannya, Lusi mengaku sudah setahun ini bekerjasama dengan Rutan Pondok Bambu mempekerjakan warga binaan mereka membuat baju "Batik girl". Dari 1.035 warga binaan, ia hanya berbagi ilm

Warga Binaan Rutan Pondok Bambu Senang Diajarkan Membuat 'Batik Girl'
Jakarta - Sekitar 100 warga binaan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur Selasa (15/9/2015) mendapat pelatihan motivasi karya kerja mandiri berupa pembuatan boneka "Batik Girl". Walaupun harus berdesak-desakan di sebuah ruangan, mereka yang seluruhnya perempuan ini tampak antusias mengikuti paparan serta arahan dari Lusi Elfriani, pendiri Cinderella From Indonesia Center. Pantauan Tribunnews.com, dalam kesempatan itu dengan sabar Lusi memberikan motivasi, semangat serta kiat-kiat untuk berkarya agar bisa menjadi bekal bagi para warga binaan apabila nantinya sudah bebas dari masa hukuman. "Apakah ada yang keberatan berada di sini?" ucap Lusi mengawali ‎kegiatan motivasi tersebut. Sontak ratusan warga binaan ini kompak menjawab "tidak" Lusi pun melanjutkan paparannya. Dalam paparannya, Lusi mengaku sudah setahun ini bekerjasama dengan Rutan Pondok Bambu mempekerjakan warga binaan mereka membuat baju "Batik girl". Dari 1.035 warga binaan, ia hanya berbagi ilmu pada 400 warga binaan. Dimana 400 warga binaan ini akan dibina membuat baju boneka dalam empat kali sesi, disetiap sesinya 100 warga binaan. "Saya ini alumni dari Wirausaha Bank Mandiri, saya mengajukan proposal agar warga binaan di sini bisa berkarya membuat "batik girl". Dari proposal yang saya ajukan, hanya disetujui 400 warga binaan saja," katanya. Tidak hanya di Rutan Pondok Bambu, ternyata Lusi juga telah melakukan hal yang sama di Lapas Klas II Batam, Lapas Balelang, serta Tanjung Pinang. "Saya menggunakan tenaga dan tangan-tangan warga binaan disini membuat baju ‎untuk produk boneka barbie "Batik girl". Bonekanya dipasok sendiri, jadi warga binaan disini hanya membuat bajunya saja," ungkap Lusi. Lebih lanjut, Kasubsi Bimbingan ‎Kegiatan Rutan Pondok Bambu, Yeyen menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi Lusi karena bersedia memberikan ilmu dan peluang usaha ke warga binaan. "Saya mewakili Kepala Rutan mengucapkan terimakasih atas kegiatan ini. Karena ini sangat positif dan bisa menambah ilmu serta pengalaman warga disini," ungkap Yeyen. Yeyen menuturkan kegiatan-kegiatan pelatihan bagi warga binaan memang sering diadakan oleh pihak luar di rutan tersebut, yakni seperti salon kecantikan, menjahit, meronce mote, dan lainnya. Kegiatan-kegiatan ini dinilai bisa membina kepribadian dan memotivasi warga binaan agar setelah keluar rutan bisa terus berkarya. "Kalau untuk "Batik girl", warga binaan disini hanya buat bajunya saja dari sisa-sisa kain perca. Kalau bonekanya sudah disediakan oleh Ibu Lusi. Dan yang memasarkan juga beliau. Nanti warga binaan yang terlibat akan digaji," tambahnya. Untuk diketahui yang membuat "Batik Girl" menarik ialah boneka ini hadir dengan tampilan khas wanita Indonesia. Boneka-boneka ini didesain khusus berpakaian batik, rambut hitam panjang, dan ada pula yang membawa angklung. Uniknya, boneka ini tidak diproduksi dengan jenis yang sama. Karena para warga binaan diminta berekreasi mendesain bajunya dengan berbagai model tapi tetap kental dengan nuansa Indonesia. Nantinya boneka-boneka ini akan dijual ke pameran, toko mainan, hingga organisasi sosial. Bahkan produk "Batik Girl" ini lebih banyak dipasarkan serta diminati oleh orang-orang asing. Ada juga‎ program One Friend One Doll. Dimana pembeli membeli satu boneka, dan dapat satu boneka lagi tapi boneka ini untuk anak-anak yang tidak mampu. Hasil penjualan dari "Barbie girl" ini digunakan untuk amal dan kegiatan sosial ‎seperti pemberdayaan Napi wanita, anak jalanan, penderita HIV AIDS dan juga pemberdayaan wanita yang menjadi single parents. Sumber : Tribunnews.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0