WBP Lapas Batang Berlatih Pembuatan Telur Asin

WBP Lapas Batang Berlatih Pembuatan Telur Asin

Batang, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan beternak itik dan pembuatan telur asin, Jumat (21/1) di Aula Serbaguna Lapas Batang. Pada kesempatan ini, pihak Lapas menggandeng Kelompok Ternak Itik Mutiara Biru Batang untuk memberikan pelatihan tersebut. 

Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik, Satriya DW, menjelaskan nantinya para WBP akan difasilitasi untuk mempraktikkan ilmu yang didapat. Untuk sementara, WBP akan diarahkan untuk pembuatan telur asin.

“Ke depannya, WBP akan kami berikan fasilitas membuat telur asin bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan Lapas Batang dalam hal pembelian talur mentah dan pemasarannya. Semoga dapat berkembang ke pembudidayaan bebek mengingat kami memiliki lahan Asimilasi yang cukup luas,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Batang, Rindra Wardhana, meminta WBP memanfaatkan pelatihan tersebut dengan menyerap ilmu dan mempraktikkan di lapangan. “Manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. WBP yang bebas juga bisa berkolaborasi membentuk jaringan untuk memudahkan pemasaran hasil produksi,” pesannya.

Pada kesempatan itu, Suswoyo selaku Ketua Kelompok Ternak Itik Mutiara Biru Batang memberikan materi tentang budidaya itik intensif atau di dalam kandang. “Budidaya itik ada dua metode, yaitu di kandang dan dilepas atau angon. Kali ini, kami memberikan pelatihan dengan metode ternak kendang,” terangnya. 

Menurutnya, untuk beternak 100 itik memerlukan ruang kandang 33 m². “Perbandingannya 1 m² untuk tiga ekor sehingga jika ada 100 ekor dibutuhkan sekitar 30 m²,” lanjut Suswoyo. 

Ia juga menganjurkan bibit yang dipilih adalah yang sudah siap bertelur, yaitu usia 5-6 bulan. “Usia produktif bebek dalam bertelur hanya sampai 12 bulan. Selanjutnya, bebek bisa dijual ke warung penjual daging bebek,” tambah Suswoyo.

Sementara untuk pembuatan telur asin, Suswoyo menjelaskan ada dua cara, yaitu dengan media batu bata dan tanah halus atau ladon. “Yang kami sarankan dengan media tanah halus karena harganya yang murah dibandingkan dengan batu bata,” tuturnya. 

Suswoyo juga mengajarkan cara memilih telur yang bagus. Menurutnya, telur harus diseleksi jangan sampai ada yang retak. Tampak WBP serius mengecek telur dengan bimbingan pelatih. Setelah telur dipastikan baik, selanjutnya telur dicelupkan ke dalam adonan tanah halus dan garam dengan perbandingan 3:1 serta ditambahkan air secukupnya. 

Suswoyo menjelaskan telur yang siap untuk dimasak membutuhkan waktu sekitar 10-15 hari. “Makin lama makin masir. Untuk keuntungan, satu telur asin dapat menghasilkan untung Rp500 setelah dikurangi biaya,” pungkasnya. (IR)

 

Kontributor: Lapas Batang
 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0