WBP LPN Karang Intan Kembangkan Peternakan Itik Petelur Mojosari Alabio

WBP LPN Karang Intan Kembangkan Peternakan Itik Petelur Mojosari Alabio

Karang Intan, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, yang tergabung dalam program kemandirian di bawah Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), kini beternak itik petelur jenis mojosari alabio secara mandiri. Mereka tampak ulet bekerja pada area peternakan Lapas Narkotika Karang Intan, Kamis (27/1).

 

Itik petelur Mojosari Alabio memiliki gen penghasil telur dengan produktivitas tinggi. Jenis itik ini menjadi salah satu program baru yang terus dikembangkan oleh Lapas Narkotika Karang Intan untuk memfasilitasi WBP dengan berbagai aktivitas positif yang dapat dipilih selama menjalani masa pidana di Lapas Narkotika Karang Intan.

 

Kepala Seksi Giatja Lapas Narkotika Karang Intan, Kemal Idris Siregar, mengungkapkan bahwa peternakan itik petelur jenis Mojosari Alabio ini merupakan program kemandirian yang baru dan pertama kali dilaksanakan di Lapas Narkotika Karang Intan. “Kita ada 59 ekor itik petelur dengan jenis Mojosari Alabio, itik jenis ini merupakan itik hibrida master, yang merupakan bibit niaga penghasil telur itik unggul yang pernah dikembangkan oleh Balitbangtan,” urainya.

 

Ia menerangkan, per hari itik-itik tersebut bisa menghasilkan hingga 19 butir telur. Sementara, WBP yang mengerjakan peternakan ada 15 orang yang masing-masing memiliki tanggung jawab, seperti menjaga kebersihan kandang, mengambil telur-telur, dan memberi pakan itik.

 

Pakannya tidak bisa sembarangan, harus memiliki konsentrat tinggi buatan pabrik, kemudian dicampur katul dan jagung untuk mencukupi kebutuhan energi, protein, dan serat kasar bagi itik. Semua kegiatan tersebut dibimbing oleh petugas dari Seksi Giatja yang mendampingi di lapangan,” lanjut Kemal.

 

Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo dalam keterangannya berharap pembinaan yang diselenggarakan selama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi WBP. Hal ini sebagai bagian dalam menyiapkan diri saat bebas dan kembali ke masyarakat nantinya.

 

“Berbagai pembinaan yang dilakukan, tentu diharapkan menjadi bekal bagi WBP saat kembali ke masyarakat nantinya. Mereka bisa bekerja pada bidang peternakan yang dasar-dasarnya, pengalamannya, sudah mereka dapatkan saat berada di Lapas Narkotika Karang Intan,” ujar Kalapas.

 

“Semoga dengan berbagai kegiatan positif yang ada di Lapas Narkotika Karang Intan, bisa membentuk WBP menjadi manusia seutuhnya dan tidak mengulangi kekhilafan yang telah diperbuat, serta diterima kembali di tengah-tengah masyarakat,” harap Wahyu. (prv)

 

 

Kontributor: Arbiansyah

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0