WBP Rutan Batang Dapat Penguatan Wawasan Kebangsaan

WBP Rutan Batang Dapat Penguatan Wawasan Kebangsaan

Batang, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batang mendapat penguatan wawasan kebangsaan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0736 Batang, Selasa (4/5). Bertampat di aula serbaguna Rutan Batang, kegiatan dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni menjaga jarak dan menggunakan masker.

Kepala Rutan Batang melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Dhoni Arib Setyawan, menuturkan penguatan wawasan kebangsaan akan rutin diselenggarakan. Sebelumnya, Rutan Batang pernah menghadirkan pembicara dari Polres Batang dan rencananya akan mengundang pembicara dari pemerintah daerah.

“Dengan penguatan wawasan kebangsaan diharapkan timbul kesadaran dalam diri WBP untuk mencintai bangsa dan negara serta berperan aktif dalam pembangunan dan bela negara,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, bertindak sebagai pembicara adalah Kepala Seksi Intelijen, Kapten (Inf.) Nur Rofiq. Ia mengajak seluruh WBP untuk meningkatkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa serta mengikuti semua aturan di Rutan.

“Ikuti semua aturan yang ada di sini, jangan aneh-aneh,” pinta Nur Rofiq.

Pria asli Kabupaten Batang ini memotivasi WBP untuk yakin dan mampu untuk melalui proses yang sedang dijalani seraya berpesan ketika telah bebas nanti untuk selalu berbuat baik, suka menolong, dan menjunjung adat istiadat setempat. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Hormati adat istiadat setempat, berbuat baik, suka menolong, maka di manapun akan selamat,” imbuh Nur Rofiq.

Ia juga mengimbau WBP untuk sering bersedekah meskipun kepada hewan. “Kuncinya sedekah meskipun sedekah kepada hewan, apalagi kepada manusia. Kalau punya makanan, bagilah kepada hewan yang ada di sekitar. Nanti hewan akan mendoakan,” terang Nur Rofiq.

Pria yang pernah bertugas di Papua selama beberapa tahun ini pun mengisahkan pengalamannya saat berada di Papua. Ia juga menceritakan pengalamannya saat bertugas di Timor Timur yang saat itu sedang melaksanakan referendum. “Sejarah bisa dijadikan pelajaran berharga, terutama untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Nur Rofiq. (IR)

 

 

 

Kontributor: Rutan Batang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0