100 WBP Lapas Kupang Ikuti Pelatihan Mebel & Pengelasan

100 WBP Lapas Kupang Ikuti Pelatihan Mebel & Pengelasan

Kupang, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Kupang, Badarudin, bersama Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadis Kopnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sylvia R. Pekudjawang, membuka kegiatan pendidikan dan keterampilan mebel dan pengelasan bagi 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kupang, Kamis (6/5). Pelatihan bagi WBP Lapas Kupang ini merupakan penerapan model pembinaan berbasis kompetensi berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI  Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitalisasi Penyelenggara Pemasyarakatan.

Badarudin mengucapkan terima kasih kepada Kadis Kopnakertrans beserta jajarannya atas kerja sama yang terbangun guna memberikan bekal kepada WBP saat kelak menjalani kehidupan di luar Lapas. “Ini merupakan bentuk dukungan dari semua komponen yang terlibat di dalamnya, khususnya Balai Latihan Kerja di bawah Diskopnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kami mengapresiasi dukungan yang diberikan sehingga bisa berkontribusi dalam penyelenggaraan pelatihan kemandirian kepada WBP sebagai bagian dari masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.

Badarudin mengharapkan kegiatan ini diikuti WBP dengan sungguh-sungguh dan mendalami apa yang dipelajari selama pelatihan berlangsung. “Saya berharap setelah keluar dari sini saudara mampu berkarya, mandiri, menghidupi diri sendiri dan keluarga, serta membuka lapangan pekerjaan. Inilah hal-hal yang harus ditanamkan dalam diri saudara-saudara,” tambahnya.

Sementara itu, Kadis Kopnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sylvia R. Pekudjawang, menyampaikan terima kasih untuk kerja sama yang telah terjalin selama beberapa tahun terakhir. “Saya mewakili pemerintah provinsi, dalam hal ini Bapak Gubernur bersama jajarannya, mengucapkan terima kasih karena masih diberi ruang untuk bisa membina saudara-saudara melalui kegiatan ini serta bersinergi dengan Lapas Kupang untuk membentuk sumber daya manusia produktif, khususnya dalam hal keterampilan bidang meubel dan pengelasan,” ujar Sylvia.

Ia menambahkan kegiatan pendidikan dan pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kemampuan yang dimiliki WBP. “Saat ini kami sedang membangun sektor pariwisata sehingga kebutuhan akan mebel dan pengelasan sangat besar. Dengan menggunakan teknik yang baik, nilai jual untuk produk tentunya akan baik juga,” sambung Sylvia.

Rencananya, pelatihan akan berlangsung selama 15 hari ke depan. Usai pembukaan pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahanan antara Lapas Kupang dengan Diskopnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Timur. (IR)

 


Kontributor: Lapas Kupang

What's Your Reaction?

like
2
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0