100 WBP Lapas Tangerang Masak, Menuju Layanan Makanan Siap Saji

Tangerang, INFO_PAS – Aroma harum bumbu yang ditumis menyeruak dari aula Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas I Tangerang. Di balik aroma harum tersebut, terdapat 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Tangerang yang tengah melakukan praktik memasak dalam pelatihan tata boga hasil kerja sama dengan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), Rabu (5/2). Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka persiapan pemenuhan layanan makanan siap saji di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan Tangerang.
“Tentunya ini rangkaian dalam rangka Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan yang juga dilanjutkan Resolusi Pemasyarakatan dalam rangka penyajian makanan bagi WBP siap saji. Bukan hanya masakannya, tetapi juga kemasannya karena ini merupakan salah satu bentuk pelayanan kita yang terukur. Disamping kalori juga higienis, tapi bagaimana rasa makanan itu makanya kita menggandeng PPJBI untuk melatih WBP dan petugas dapur,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Slamet Prihantara.
Lebih jauh, ia juga mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah untuk menyiapkan sumber daya manusia baik WBP maupun petugas dimana Lapas Tangerang merupakan lapas percontohan sebelum nantinya melangkah ke wilayah Pemasyarakatan Banten
“Saya kira ini langkah yang maju supaya seluruh makanan bagi WBP di Indonesia memiliki kadar kalori dan penyajian yang sama,” tambahnya.
Sementara itu, Chef Riany Linardy dari PPJBI yang turut memberikan pelatihan menyatakan bahwa WBP telah mengikuti pelatihan dari kelas paling dasar dan mengikuti kelas teori.
“Mereka belajar tentang hygine sanitasi, bagaimana cara memasak yang baik. Karena targetnya adalah menjadi pilot project bagi lapas-lapas lainnya di Indonesia. Jika berhasil, akan menjadi standar baku dapurnya harus seperti apa, kemudian SOP cara masaknya seperti apa,” ujar Riany.
Riany mengungkapkan bahwa menu yang dimasak oleh WBP merupakan menu masakan Indonesia untuk menyesuaikan ketersediaan bahan pangan di lapas. Beragamnya jenis olahan dari bahan makanan yang tersedia diharapkan dapat meningkatkan minat makan WBP.
“Alhamdulillah dari hasil praktik hari ini luar biasa. Saya sendiri kaget dengan hasilnya karena teman-teman semuanya semangat dan hasilnya luar biasa baik sekali. Makanan sederhana hasilnya luar biasa,” tambah Riany.
What's Your Reaction?






