40 Klien Bapas Madiun Ikuti Bimbingan Kepribadian “Manusia Bisa Berubah"

Madiun, INFO_PAS - Sebanyak 40 klien Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat menghadiri kegiatan pembimbingan kepribadian bertema “Manusia Bisa Berubah" yang diadakan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Madiun, Rabu (20/9) Kepala Bapas Madiun, Ardius, menyampaikan pesan bahwa kegiatan pembimbingan ini bertujuan untuk membina klien menjadi pribadi yang baik. “Kita bersama-sama hadir di sini untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan karena yang kita harapkan pada saat ajal menjemput adalah dalam keadaan yang baik. Harta, tahta, keluarga, teman tidak akan kita bawa pada saat mati, hanya amal ibadahlah yang akan menolong kita. Sungguh kematian itu pasti akan menjemput kita semua,” ujar Ardius. Ia meminta kita harus mensyukuri apapun yang didapat, baik pada keadaan lapang maupun sempit, tidak mudah mengeluh apalagi menyerah karena umur tidak ada yang tahu. “Belajarlah dari pengalaman, baik maupun buruk, untuk dapat mengubah pribadi kita menjadi manu

40 Klien Bapas Madiun Ikuti Bimbingan Kepribadian “Manusia Bisa Berubah"
Madiun, INFO_PAS - Sebanyak 40 klien Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat menghadiri kegiatan pembimbingan kepribadian bertema “Manusia Bisa Berubah" yang diadakan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIA Madiun, Rabu (20/9) Kepala Bapas Madiun, Ardius, menyampaikan pesan bahwa kegiatan pembimbingan ini bertujuan untuk membina klien menjadi pribadi yang baik. “Kita bersama-sama hadir di sini untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan karena yang kita harapkan pada saat ajal menjemput adalah dalam keadaan yang baik. Harta, tahta, keluarga, teman tidak akan kita bawa pada saat mati, hanya amal ibadahlah yang akan menolong kita. Sungguh kematian itu pasti akan menjemput kita semua,” ujar Ardius. Ia meminta kita harus mensyukuri apapun yang didapat, baik pada keadaan lapang maupun sempit, tidak mudah mengeluh apalagi menyerah karena umur tidak ada yang tahu. “Belajarlah dari pengalaman, baik maupun buruk, untuk dapat mengubah pribadi kita menjadi manusia yang lebih bermanfaat,” lanjut Ardius.

Narasumber kegiatan yang juga Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Madiun, maji, mengatakan bahwa sebenarnya manusia telah diberikan akal dan hati nurani untuk membedakan mana yang baik dan buruk, tetapi karena faktor hawa nafsu mengalahkan keduanya sehingga manusia terperosok ke dalam tembok yang tinggi dan dingin.

“Saya yakin kita semua pasti dapat berubah. Bagaimana caranya? Nikmatilah hidup dengan bersyukur dan bertanggung jawab mulai dari diri, keluarga, kemudian masyarakat. Lakukan pekerjaan yang baik sehingga sewaktu-waktu kita mati hal baiklah yang sedang kita lakukan. Belajarlah dari pengalaman hidup, jangan terjatuh di tempat yang sama. Berjuanglah untuk berubah dalam hal pola pikir dan peruatan yang baik,” pesan Maji. Lebih lanjut, Maji menambahkan agar kita menjadi manusia yang beradab serta memiliki moralitas. “Replay kembali kepribadian di masa lalu yang membuat kita reperosok, cari penyebabnya, akui kesalahan, berusaha memperbaiki, kembali bergaul dengan keluarga dan masyarakat, serta berusaha untuk mengendalikan pribadi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain agar tidak kembali muncul,” pungkasnya.     Kontributor: Bapas Madiun

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0