5 Penghuni Lapas Purwokerto Positif HIV

INAPOS Banyumas – Lima penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwokerto dinyatkan positif mengindap HIV. Menurut Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Purwokerto Effendi Wahyudi saat sarasehan Peringatan Hari AIDS se-Dunia Tingkat Kabupaten. Event itu diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Pendopo Wakil Bupati Banyumas. lima penderita HIV tersebut merupakan narapidana kiriman dari luar. Namun, satu narapidana diantaranya sudah dibebaskan dan satu lagi sudah dipindahkan ke kapas lainnya. “Sehingga saat ini ada tiga penghuni yang menderita HIV,” katanya. Tidak hanya tahun ini,sejak tahun 2012, sudah ada penghuni yang terdeteksi HIV. Tahun 2012 tercatat satu penghuni lapas terdeteksi mengidap HIV, kemudian tahun lalu tercatat sebanyak dua narapidana yang menderita virus mematikan tersebut. penghuni lapas bisa terinfeksi HIV AIDS karena banyak narapidana yang berasal dari luar kota sehingga sulit untuk diidentif

5 Penghuni Lapas Purwokerto Positif HIV
INAPOS Banyumas – Lima penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwokerto dinyatkan positif mengindap HIV. Menurut Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik Lapas Purwokerto Effendi Wahyudi saat sarasehan Peringatan Hari AIDS se-Dunia Tingkat Kabupaten. Event itu diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Pendopo Wakil Bupati Banyumas. lima penderita HIV tersebut merupakan narapidana kiriman dari luar. Namun, satu narapidana diantaranya sudah dibebaskan dan satu lagi sudah dipindahkan ke kapas lainnya. “Sehingga saat ini ada tiga penghuni yang menderita HIV,” katanya. Tidak hanya tahun ini,sejak tahun 2012, sudah ada penghuni yang terdeteksi HIV. Tahun 2012 tercatat satu penghuni lapas terdeteksi mengidap HIV, kemudian tahun lalu tercatat sebanyak dua narapidana yang menderita virus mematikan tersebut. penghuni lapas bisa terinfeksi HIV AIDS karena banyak narapidana yang berasal dari luar kota sehingga sulit untuk diidentifikasi. Hal tersebut semakin diperparah dengan informasi terkait narapidana tersebut masih sangat terbatas. “Kami tidak hanya menerima dari eks karisidenan Banyumas saja, namun juga mendapatkan kiriman dari kota lain misal Lapas Cipinang Jakarta. Ini yang menjadikan kami kesulitan untuk mendeteksi penyakit tersebut,” jelasnya. menurut Effendi mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas untuk melakukan pemeriksaan rutin. Selain dengan pemeriksaan rutin, imbuh dia, pencegahan yang dilakukan untuk menanggulangi penyebaran HIV di dalam lapas dengan memutus mata rantai penularan. Seperti mencegah perilaku berisiko dan mengurangi risiko dengan program harm reduction. Sekretaris KPA Banyumas, Budi Purnomo mengatakan, kerjsama penanggulangan HIV dengan lapas sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. “Yang menjadi sasatan kami tidak hanya kalangan berisiko, tapi juga masyarakat secara umum,” kata dia. Sarasehan yang mengambil tema Cegah dan Lindungi Diri, Keluarga dan Masyarakat dari HIV/AIDS Dalam Rangka Perlindungan HAM di Banyumas tersebut dihadiri pelajar, mahasiswa, aktifis serta sejumlah elemen masyarakat dari berbagai organisasi. Acara tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Banyumas, Dwi Mulyanto, Lembaga Pengembangan Penilitian Sumber Daya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH), Rachman Arif Gunawan dan Pusat penelitian Gender Anak dan Pelayanan Masyarakat Unsoed, Hendri Restuadhi.(DK) Sumber : inapos.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0