544 Warga Binaan Lapas Wanita Lakukan Screening TB

Medan – Lembaga pemasyarakatan (Lapas) menjadi tempat dengan resiko tinggi penyebaran penyakit, diantaranya Tuberculosis (TB). Melihat hal ini, pihak Lapas Wanita Klas II A Tanjung Gusta  bersama Dinkes Sumut, KNCV, Dirjen Pemasyarakatan pun melakukan pemeriksaan (screening) TB di Lapas, Senin (31/10/2016). Pemeriksaan dilakukan kepada 544 warga binaan Lapas Wanita Klas II A Tanjung Gusta oleh 75 petugas. “Bila dari hasil pemeriksaan ada yang terindikasi TB, kita akan melakukan pemantauan karena untuk pengobatannya  butuh waktu sampai 6 bulan,” ujar Kalapas wanita klas II A Tanjung Gusta, Herlin Candrawati didampingi Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPAK) Klas I Medan Omo Suratmo kepada wartawan. Lanjutnya, bila ada yang mengarah lebih serius, pihaknya akan berjasama dengan Dinkes dan Puskesmas untuk menindaklanjuti ke depannya. “Sampai warga binaan pulang juga kita pantau agar saat mereka pulang tidak menularkan lagi,” katanya. Kegiatan scree

544 Warga Binaan Lapas Wanita Lakukan Screening TB
Medan – Lembaga pemasyarakatan (Lapas) menjadi tempat dengan resiko tinggi penyebaran penyakit, diantaranya Tuberculosis (TB). Melihat hal ini, pihak Lapas Wanita Klas II A Tanjung Gusta  bersama Dinkes Sumut, KNCV, Dirjen Pemasyarakatan pun melakukan pemeriksaan (screening) TB di Lapas, Senin (31/10/2016). Pemeriksaan dilakukan kepada 544 warga binaan Lapas Wanita Klas II A Tanjung Gusta oleh 75 petugas. “Bila dari hasil pemeriksaan ada yang terindikasi TB, kita akan melakukan pemantauan karena untuk pengobatannya  butuh waktu sampai 6 bulan,” ujar Kalapas wanita klas II A Tanjung Gusta, Herlin Candrawati didampingi Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPAK) Klas I Medan Omo Suratmo kepada wartawan. Lanjutnya, bila ada yang mengarah lebih serius, pihaknya akan berjasama dengan Dinkes dan Puskesmas untuk menindaklanjuti ke depannya. “Sampai warga binaan pulang juga kita pantau agar saat mereka pulang tidak menularkan lagi,” katanya. Kegiatan screening TB ini, lanjutnya dilaksanakan mulai 31 Oktober sampai 4 November mendatang. “Untuk hari pertama dilakukan pemeriksaan terhadap 100 warga binaan yang hasilnya baru diketahui besoknya,” ujarnya sembari mengatakan sebelumnya pihaknya sudah memberikan penyuluhan tentang TB. Koordinator provinsi untuk KNCV Challenge TB dr Junida Sinulingga Mkes mengatakan, pemeriksaan atau screening dilakukan untuk mendapatkan apakah ada yang mengidap TB lalu diobati sampai sembuh karena kalau tidak diobati bisa menularkan kepada yang lainnya. “Lapas termasuk tempat yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya penularan. Makanya perlu dilakukan pemeriksaan rutin. Kali ini kita kerjasama Challenge TB (CTB) dengan dinas kesehatan dan Ditjenpas,” jelasnya.(PUT) Sumber : tabloidimaji.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0