Napi Rutan Kudus Keluhkan Penyakit Menular

Kudus - Narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kudus mengeluhkan penyakit menular. Penyakit yang sering menjangkiti mereka berupa gatal-gatal, flu, dan batuk. Hal itu ditemukan saat puluhan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus mengadakan penyuluhan dan pengobatan untuk napi di Rutan Kudus, Rabu, (20/05). Ketua IDI Kudus Abdul Hakam memaparkan, penyakit gatal, flu, dan batuk memang mudah menular. Apabila ada satu napi yang terkena penyakit itu akan mudah menyebar. “Jika keadaan kamar napi bersih, bisa jadi penyakit itu disebabkan ketahanan tubuh menurun,” ujar Hakam. Menurutnya, kebersihan di sekeliling kamar tidak menjadi jaminan tidak terserang penyakit. Untuk itu, diperlukan pola hidup yang sehat agar daya tahan tubuh tidak menurun. Dalam kegiatan itu, puluhan dokter dari IDI Kudus memberikan penyuluhan sekaligus pengobatan gratis untuk para napi di Rutan Kudus. Selain mengeluhkan berbagai penyakit dan gangguan kulit, mereka memeriksa tensi da

Napi Rutan Kudus Keluhkan Penyakit Menular
Kudus - Narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kudus mengeluhkan penyakit menular. Penyakit yang sering menjangkiti mereka berupa gatal-gatal, flu, dan batuk. Hal itu ditemukan saat puluhan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus mengadakan penyuluhan dan pengobatan untuk napi di Rutan Kudus, Rabu, (20/05). Ketua IDI Kudus Abdul Hakam memaparkan, penyakit gatal, flu, dan batuk memang mudah menular. Apabila ada satu napi yang terkena penyakit itu akan mudah menyebar. “Jika keadaan kamar napi bersih, bisa jadi penyakit itu disebabkan ketahanan tubuh menurun,” ujar Hakam. Menurutnya, kebersihan di sekeliling kamar tidak menjadi jaminan tidak terserang penyakit. Untuk itu, diperlukan pola hidup yang sehat agar daya tahan tubuh tidak menurun. Dalam kegiatan itu, puluhan dokter dari IDI Kudus memberikan penyuluhan sekaligus pengobatan gratis untuk para napi di Rutan Kudus. Selain mengeluhkan berbagai penyakit dan gangguan kulit, mereka memeriksa tensi darah. “Setiap napi diperiksa oleh dokter, mereka juga diberikan obat. Jika mempunyai riwayat penyakit berat sebelum mereka masuk ke Rutan, seperti jantung atau akibat narkoba, pengobatan dilakukan di rumah sakit,” katanya. Penyuluhan dan pengobatan itu diikuti oleh sekitar 150 napi. Delapan di antaranya napi perempuan. Selain itu, ada 12 napi yang tidak ikut pengobatan karena harus mengikuti sidang di pengadilan. Mereka juga mengikuti penyuluhan tentang penyakit berbahaya, seperti narkoba, HIV/AIDS. Mereka juga tampak antusias. Bahkan, sesekali para napi memberikan celoteh ketika ditanya oleh dokter tentang kesehatan. Kami melakukan kunjungan ke Rutan Kudus karena masih minim perawatan kesehatan. Semoga dokter di Kudus tidak pandang bulu. Semua lapisan masyarakat membutuhkan layanan kesehatan yang layak,” terangnya. Kepala Rutan Kudus Masjuno mengaku, sampai saat ini belum ada tenaga medis. Selama ini hanya dokter dari puskesmas yang datang ke Rutan satu minggu sekali. Sejauh ini belum ada penyakit serius yang diderita napi karena mereka sadar akan kurangnya fasilitas medis di dalam Rutan. Mengenai penyakit menular, dia menjelaskan, para napi selalu menjaga kebersihan. “Mereka setiap hari membersihkan lingkungan Rutan, olahraga setiap pagi. Kami juga memperingatkan tidur tidak terlalu malam,” lanjutnya. (put/ris) Sumber : radarpekalonganonline.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0