Waspada DBD, Lapas Narkotika Sungguminasa Lakukan Fogging
Sungguminasa, INFO_PAS – Dilansir dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Sulawesi Selatan per Januari 2016, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Selatan, khususnya di 24 kabupaten/kota, mencapai 529 kasus dan meningkat setiap harinya. Di Kabupaten Gowa sendiri, penderita DBD telah mencapai 279 orang hingga Pebruari 2016, tiga diantaranya meninggal dunia.
Menyikapi hal tersebut, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa mengambil langkah pencegahan dengan melakukan fogging di lingkungan kantor, rumah dinas, dan blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (24/2) sore.
“Langkah ini kami ambil sejalan dengan imbauan Kepala Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan upaya pencegahan wabah DBD secara maksimal dan mendukung program Pemasyarakatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi WBP,†terang Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Sungguminasa, Erwedi Supriyatno.
Diakui Erwedi, lapas menjadi tempat
Sungguminasa, INFO_PAS – Dilansir dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Sulawesi Selatan per Januari 2016, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Selatan, khususnya di 24 kabupaten/kota, mencapai 529 kasus dan meningkat setiap harinya. Di Kabupaten Gowa sendiri, penderita DBD telah mencapai 279 orang hingga Pebruari 2016, tiga diantaranya meninggal dunia.
Menyikapi hal tersebut, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa mengambil langkah pencegahan dengan melakukan fogging di lingkungan kantor, rumah dinas, dan blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (24/2) sore.
“Langkah ini kami ambil sejalan dengan imbauan Kepala Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan upaya pencegahan wabah DBD secara maksimal dan mendukung program Pemasyarakatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi WBP,†terang Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Sungguminasa, Erwedi Supriyatno.
Diakui Erwedi, lapas menjadi tempat rawan mewabahnya penyakit DBD dan virus Zika mengingat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di daerah yang padat penduduk serta beriklim lembab dan hangat.
"Lapas yang padat akibat kondisi over kapasitas dengan jumlah penghuni 696 dari kapasitas 300 menjadi salah satu faktor berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Ini tidak dapat disepelekan, namun dapat kita siasati dan cegah jika WBP terus menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Tidak hanya WBP, namun seluruh petugas terhindar dari bahaya DBD dan virus Zika,†tegas Kalapas.
Hal senada diungkjapkan Risal Inga, salah seorang staf bimbingan kemasyarakatan dan perawatan yang ditemui di klinik lapas. "Fogging yang dilakukan menjadi langkah pencegahan dini karena sejauh ini dari data yang ada, tidak ada penghuni Lapas Narkotika Sungguminasa yang terindikasi DBD,†tuturnya. (IR)
Â
Kontributor: Ruri Fatimansari