Anak LPKA Kutoarjo Dibekali Pengetahuan Era Industri 4.0

Kutoarjo, INFO_PAS – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo menyelenggarakan "Pembekalan Dasar Kepribadian Mental pada Anak Milenial di Era 4.0," Kamis (3/9). Bertempat di Aula Sahardjo LPKA Kutoardjo, kegiatan tersebut diikuti 20 Anak agar melek informasi dan pemahaman menyongsong era tersebut.

Kepala LPKA Kutoarjo, Herastini, menekankan pentingnya kesadaran untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan, seperti disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak aman.

“Perhatikan dan ikuti dengan baik serta sungguh-sungguh sebagai persiapan diri menjadi Anak Indonesia yang hebat ke depan,” pesan Heras, sapaan akrabnya.

Narasumber kegiatan adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa, Kebumen, Eni Kaharti. Dalam paparannya, disampaikan dengan jelas generasi Era Industri 4.0 atau Generasi “Z” adalah generasi anak yang lahir antara tahun 1995-2002. Generasi tersebut dituntut memiliki kemampuan soft skill ganda, menguasai teknologi, adanya pertukaran data, serta informasi terkini yang serba cepat, kreatif, dan inovatif.

“Siap tidak siap, mau tidak mau, kita sebenarnya sudah berada pada era industri ke-4 karena kesadaran yang belum tinggi terhadap perubahan tersebut. Kita hanya perlu menunggu efeknya yang semakin terlihat jelas dikemudian hari,” pesan Eni.

Dalam pembekalan tersebut, narasumber juga memberikan simulasi dengan membagi peserta menjadi empat tim dengan masing-masing lima Anak. Tiap tim diberi tugas membuat kerajinan tangan yang kreatif dari bahan kertas yang telah disediakan. Masing-masing Anak dalam tim diberi kebebasan untuk memunculkan bakat dan kreativitasnya.

Meskipun simulasi bersifat sederhana, tetapi setidaknya menjadi gambaran dasar bahwa membuat ide kreatif tidaklah gampang. Diperlukan kejelian, proses belajar, dan rencana matang sekaligus menjadikan tantangan Anak untuk belajar dari orang lain dan lingkungan untuk mampu membuat kreasi berbeda sebagai bagian dari inovasi.

Kontributor: Dedy WInarto