Bapas Yogyakarta Berpartisipasi Dalam Lokakarya Perumusan Kebijakan Pendidikan ABH

Bapas Yogyakarta Berpartisipasi Dalam Lokakarya Perumusan Kebijakan Pendidikan ABH

Yogyakarta, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta berpartisipasi dalam lokakarya perumusan kebijakan layanan pendidikan bagi Anak Berhadapan Dengan Hukum yang diadakan Forum Komunikasi Sistem Peradilan Pidana Anak (FK-SPPA) Terpadu Kabupaten Sleman, Rabu (23/10).

Bertempat di Dewi Sri Meeting Room The Atrium Hotel and Resort, lokakarya juga dihadiri perwakilan Kepolisian Resor Sleman, Kepolisian Sektor dari pelbagai wilayah di Kabupaten Sleman, Kejaksaan Negeri Sleman, Pengadilan Negeri Sleman, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sleman, Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta, Satuan Tugas Ketahanan Keluarga wilayah Sleman, dan pelbagai Lembaga Swadaya Masyarakat yang concern di bidang pendidikan dan anak.

Lokakarya dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas P3AP2KB) Kabupaten Sleman, dr. Mafilindati Nuraini. “Sebuah inovasi yang bagus sekali. Ini akan mendorong terwujudnya Kota Layak Anak di Kabupaten Sleman. Akan saling melengkapi dengan pemenuhan hak anak dengan perlindungan khusus bagi anak dengan lebih optimal melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Mandiri, Harapannya, dalam lokakarya ini kan terwujud kesepakatan perumusan kebijakan yang tepat,” harapnya.

Narasumber acara ini berasal dari tiga instansi, yaitu BAPPEDA Kabupaten Sleman, Bapas Yogyakarta, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Jarot Wahyu Winasis selaku Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Muda Bapas Yogyakarta yang didapuk sebagai narasumber mengajak para peserta untuk berbagi pengalaman di lapangan ketika menangani ABH terkait dengan hak pendidikannya.

“Dari data yang kami miliki, Kabupaten Sleman merupakan penyumbang ABH terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Harapannya proyek ini dapat dimulai dari Sleman, kemudian untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, bahkan untuk Indonesia,” harap Jarot.

Dalam kesempatan kali ini, Bapas Yogyakarta juga mengirimkan dua PK sebagai peserta, yaitu ialah Sri Rahayu Prakarsawati dan Saiful Yusron. Sebagai Pembimbing Kemasyarakatan, Yusron juga turut memberi gambaran tentang keprihatinan dan kegelisahan yang ditemui di lapangan terkait Pendidikan bagi ABH. “Memang menjadi dilemma. Selama menjalani proses hukum, terkadang Anak harus kehilangan hak pendidikannya. Padahal pendidikan itu penting bagi Anak untuk masa depannya. Di satu sisi, ketika Anak diberi keleluasaan yang lebih, maka image yang terbentuk di masyarakat tentang penegakan hukum di Indonesia menjadi diragukan. Mungkin dari forum ini bisa muncul gagasan konsep yang dapat mengakomodir itu semua,” ungkap Yusron.

Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari rencana pembentukan wadah Pendidikan bagi ABH di wilayah Sleman. Kabupaten Sleman melalui Dinas P3AP2KB siap memberi dukungan penuh agar program ini segera terwujud. BPRSR Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta juga siap memfasilitasi sarana dan prasarananya. Begitu juga dengan Dinas Pendidikan dengan dukungan dari tenaga pendidiknya.

Sri Rahayu, PK Muda Bapas Yogyakarta, memberikan tanggapannya setelah mengikuti lokakarya tersebut. “Melihat antusiasme dan kepedulian yang tinggi dari pelbagai stakeholder di Kabupaten Sleman, rasanya program ini dapat segera terwujud. Semoga program ini dapat menjadi inovasi dalam mewujudkan Kota Layak Anak bagi Kabupaten Sleman,” harap Sri.

 

 

Kontributor: Bapas Yogya

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0