Bimbingan Rohani Jadi Santapan Rutin

Menengok Kegiatan Warga Binaan Rutan Kelas IIB Tanah Grogot (2-Habis)   Sejak Husni Thamrin menjabat sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, suasana di dalam rutan yang membawahi Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara terlihat berbeda. Perbedaan bukan pada penataan ruang dan kondisi bangunan, tapi setelah ditelisik lebih dalam, suasana religius lebih terasa. Sewaktu Kaltim Post menyambangi rutan yang dihuni 261 warga binaan itu, sudah masuk waktu salat Zuhur. Suara azan menggema terdengar lantang dari pengeras suara. Tak lebih dari 10 menit, ruang masjid terisi penuh. Tak lama, mereka menjalankan salat berjamaah dengan khusyuk. Kepada media ini, Husni Thamrin mengaku dengan pendekatan agama proses bimbingan kepada warga binaan lebih maksimal. Hal ini karena banyak waktu luang yang dirasakan warga binaan, sehingga bisa lebih efektif mendalami soal agama. Untuk memberikan pendidikan agama, beberapa agenda kerohanian dijalankan Rutan Tanah Grogot. Tak hanya warga

Menengok Kegiatan Warga Binaan Rutan Kelas IIB Tanah Grogot (2-Habis)   Sejak Husni Thamrin menjabat sebagai Kepala Rutan Kelas IIB Tanah Grogot, suasana di dalam rutan yang membawahi Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara terlihat berbeda. Perbedaan bukan pada penataan ruang dan kondisi bangunan, tapi setelah ditelisik lebih dalam, suasana religius lebih terasa. Sewaktu Kaltim Post menyambangi rutan yang dihuni 261 warga binaan itu, sudah masuk waktu salat Zuhur. Suara azan menggema terdengar lantang dari pengeras suara. Tak lebih dari 10 menit, ruang masjid terisi penuh. Tak lama, mereka menjalankan salat berjamaah dengan khusyuk. Kepada media ini, Husni Thamrin mengaku dengan pendekatan agama proses bimbingan kepada warga binaan lebih maksimal. Hal ini karena banyak waktu luang yang dirasakan warga binaan, sehingga bisa lebih efektif mendalami soal agama. Untuk memberikan pendidikan agama, beberapa agenda kerohanian dijalankan Rutan Tanah Grogot. Tak hanya warga binaan muslim saja, tetapi warga binaan yang menganut agama lain pun mendapatkan jatah yang sama. “Kami ingin menciptakan suasana religius di rutan. Untuk melaksanakannya, kami menggandeng Kantor Kementerian Agama Paser dan Majelis Ulama Indonesia untuk warga binaan muslim dan dari pihak gereja di Tanah Grogot untuk para penganut Kristen,” kata Husni. Bimbingan rohani, diberikan kepada warga binaan pada hari-hari tertentu. “Agenda mengaji kami jadwal. Untuk muslim, setiap Senin pelajaran akidah dan tauhid, Selasa diajarkan ilmu fikih, Rabu taklim Alquran, dan Kamis ceramah agama. Untuk yang beragama nasrani kami mendatangkan pemuka agama nasrani pada Sabtu dan Minggu,” kata pria lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah itu. Selain itu, ada bonus khusus yang diberikan pihak rutan kepada warga binaan yang mau lebih dalam belajar agama. Di antaranya bagi mereka yang hapal bacaan salat dan surat-surat pendek Alquran. Menurut Husni, selain dibekali keterampilan, pendekatan rohani sangat efektif untuk bekal mereka saat kembali ke lingkungan masyarakat. “Alhamdulillah setelah program kami berjalan, banyak warga binaan yang sebelumnya tak bisa membaca Alquran dan belum hapal bacaan salat kini sudah mulai banyak yang bisa,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya sangat berharap penuh kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan perhatian kepada kondisi Rutan Tanah Grogot. Terutama untuk program-program pembinaan kepada warga binaan. “Kami saat ini sedang membangun perpustakaan di dalam rutan bekerja sama dengan Perpusda. Kami juga tak akan menolak jika nanti ada pihak-pihak yang mau menyumbang untuk menambah buku bacaan untuk perpustakan kami,” tambah Husni.(nan/san/k16) Sumber : kaltimpost.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0