Datangi 2 UPT, Divisi PAS Sultra Evaluasi Kinerja Bapas & Lapas Baubau

Baubau, INFO_PAS – Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara melakukan lawatan ke Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang ada di Kota Baubau, yakni Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Baubau, Rabu (13/7). Dibagi menjadi dua tim, kedatangan tersebut untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di dua lapas tersebut. Tim I diketuai F. Ranu selaku Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Bimbingan Pemasyarakatan, Pengentasan Anak, Informasi dan Komunikasi yang melakukan monev terkait bimbingan, pengawasan dan pengendalian kinerja Bapas Baubau dalam melayani masyarakat. Hasilnya, tim menemukan adanay pelayanan penelitian kemasyarakatan dan pendampingan klien yang kurang maksimal karena kurangnya kuantitias sumber daya manusia petugas. “Jumlah pegawai Bapas Baubau hanya 12 orang, termasuk Kepala Bapas (Kabapas) dan para pejabat struktural. Ini tidak sebanding dengan luasnya wilayah h

Datangi 2 UPT, Divisi PAS Sultra Evaluasi Kinerja Bapas & Lapas Baubau
Baubau, INFO_PAS – Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara melakukan lawatan ke Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang ada di Kota Baubau, yakni Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Baubau dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Baubau, Rabu (13/7). Dibagi menjadi dua tim, kedatangan tersebut untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di dua lapas tersebut. Tim I diketuai F. Ranu selaku Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Bimbingan Pemasyarakatan, Pengentasan Anak, Informasi dan Komunikasi yang melakukan monev terkait bimbingan, pengawasan dan pengendalian kinerja Bapas Baubau dalam melayani masyarakat. Hasilnya, tim menemukan adanay pelayanan penelitian kemasyarakatan dan pendampingan klien yang kurang maksimal karena kurangnya kuantitias sumber daya manusia petugas. “Jumlah pegawai Bapas Baubau hanya 12 orang, termasuk Kepala Bapas (Kabapas) dan para pejabat struktural. Ini tidak sebanding dengan luasnya wilayah hukum/kerja kami yang mencakup delapan kabupaten/kota. Belum lagi kabupaten-kabupaten yang aksesnya jauh dan melewati lautan seperti Wakatobi, Muna, dan Bombana,” terang La Tenge yang sudah menjabat Kabapas Baubau selama 10 tahun terakhir. Sementara itu, Tim II  yang diketuai MHD. Tavip selaku Kabid Keamanan, Kesehatan, Perawatan, dan Pengelolaan Baran dan Basan melakukan monev terkait dengan perawatan narapidana/tahanan, dan memantau langsung pelayanan kesehatan di Lapas Baubau. Tim juga memeriksa kelayakan ruang perawatan yang ada di klinik, ketersedian stok obat-obatan, serta meninjau dapur untuk memantau langsung pembagian jatah makan malam narapidana. Pada kesempatan itu, tim monev mengadakan tes urin terhadap sedikitnya 31 narapidana dan 19 petugas Lapas Baubau. Hasilnya satu orang narapidan wanita terindikasi positif amphetamin. Namun, setelah dilakukan kroscek ke narapidana yang bersangkutan dan pengujian oleh staf Badan Narkotika Propinsi Sulawesi Tenggara, Astin, didapati bahwa narapidana tersebut sedang sakit serta tengah mengkonsumsi obat batuk dan anti biotik yang mengandung bahan amphetamin. Adapun tes urin terhadap 19 petugas Lapas Baubau menunjukkan hasil negatif. “Saya tidak akan menutup-nutupi apalagi melindungi bila ada narapidan atau petugas yang terindikasi narkoba. Bahkan saya akan tindak secara tegas semuanya,” tegas Kepala Lapas Baubau, Otong Gunarso.       Kontributor: Athirah  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0