Datangkan Tim LPA Kutoarjo, Lapas Sumedang Latih WBP-nya Buat Mie Otaki
Sumedang, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sumedang mendatangkan tim dari Lapas Klas IIA Anak Kutoarjo dan Yayasan Pelayanan Penjara “Pancaran Cahaya Kasih†untuk menyelenggarakan Pelatihan Wirausaha dan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Sumedang, Senin (2/3). Dalam kegiatan ini, 40 WBP yang ikut serta dilatih membuat Mie Organik Tanpa Kimia (Otaki).
Pelatihan ini dibuka Kepala Lapas (Kalapas) Sumedang, Herlin Candrawati, serta dihadiri Husni Setiabudi selaku Kalapas Anak Kutoarjo, Tuti Nurhayati yang merupakan Kepala Sub Direktorat Kemandirian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Ketua Yayasan Pelayanan Penjara “Pancaran Cahaya Kasihâ€, Andreas Nurmandala.
“Kami dari Lapas Sumedang mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaan Kalapas Anak Kutoarjo beserta tim untuk berbagi ilmu dan membantu pembinaan WBP di Lapas Sumedang,†tutur Herlin.
Hal senada disampaikan Tuti Nurhayati yang hadir mewakili Direktur
Sumedang, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sumedang mendatangkan tim dari Lapas Klas IIA Anak Kutoarjo dan Yayasan Pelayanan Penjara “Pancaran Cahaya Kasih†untuk menyelenggarakan Pelatihan Wirausaha dan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Sumedang, Senin (2/3). Dalam kegiatan ini, 40 WBP yang ikut serta dilatih membuat Mie Organik Tanpa Kimia (Otaki).
Pelatihan ini dibuka Kepala Lapas (Kalapas) Sumedang, Herlin Candrawati, serta dihadiri Husni Setiabudi selaku Kalapas Anak Kutoarjo, Tuti Nurhayati yang merupakan Kepala Sub Direktorat Kemandirian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Ketua Yayasan Pelayanan Penjara “Pancaran Cahaya Kasihâ€, Andreas Nurmandala.
“Kami dari Lapas Sumedang mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaan Kalapas Anak Kutoarjo beserta tim untuk berbagi ilmu dan membantu pembinaan WBP di Lapas Sumedang,†tutur Herlin.
Hal senada disampaikan Tuti Nurhayati yang hadir mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan. “Tujuan pelatihan ini sebagai bekal keterampilan usaha mandiri agar WBP dapat diterima kembali di masyarakat dengan baik,†ujar Tuti.
Instruktur pelatihan pembuatan Mie Otaki ini adalah WBP yang didatangkan langsung dari Lapas Anak Kutoarjo. Mie Otaki merupakan mie yang dibuat dan diolah dengan menggunakan bahan-bahan alami tanpa menambahkan bahan pengawet dengan bahan dasar tepung terigu, telur, dan dicampur bumbu masakan tradisional dan ekstrak buah-buahan. Rasa Mie Otaki pun beragam, mulai rasa durian, sayuran, stroberi, durian, buah naga, sawi hijau, buah bit, dan rasa-rasa lainnya.
Untuk menambah motivasi para peserta, seorang narapidana Lapas Anak Kutoarjo memberikan testimoni tentang pengalamannya selama belajar dan berlatih membuat mie hingga kini dipercaya menjadi salah satu instruktur untuk membimbing WBP lainnya agar dapat memiliki keahlian sepertinya.
Ketua Yayasan Pelayanan Penjara “Pancaran Cahaya Kasihâ€, Andreas Nurmandala, mengatakan selama ini masih banyak masyarakat yang memberi stigma negatif kepada mantan narapidana. “Dengan pelatihan ini kita dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa mantan narapidana adalah orang yang baik, terampil, dan mandiri,†pungkasnya. (IR)
Kontributor: Arman Sagan  Â