Lapas Wahai Panen Tomat, Penuhi Kebutuhan Bama Warga Binaan

Lapas Wahai Panen Tomat, Penuhi Kebutuhan Bama Warga Binaan

Wahai, INFO_PAS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus mewujudkan kemandirian Warga Binaan melalui kegiatan produktif. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah panen tomat di kebun hidroponik oleh petugas dan Warga Binaan yang tergabung dalam program pembinaan kemandirian, Jumat (24/10). Sebanyak tiga kilogram tanaman tomat yang ditanam di area sempit tersebut dipanen untuk penuhi bahan makanan (bama) Warga Binaan.

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan hasil panen kali ini cukup untuk memenuhi kebutuhan bama di dapur Lapas. Ini menjadi bentuk pembinaan nyata bagi Warga Binaan agar tetap produktif selama menjalani masa pidana.

“Kami tidak berfokus pada jumlah hasil, tetapi pada proses pembinaan dan nilai kerja keras yang ditanamkan kepada Warga Binaan. Panen ini merupakan hasil dari kerja bersama antara petugas dan Warga Binaan di mana hasilnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas,” jelas Tersih.

Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menuturkan panen ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian di bidang pertanian yang rutin dilakukan di Lapas Wahai. “Kami terus melatih Warga Binaan agar memahami proses bercocok tanam dari awal hingga panen. Meski hasilnya belum banyak, namun semangat dan partisipasi Warga Binaan sangat positif. Ini menjadi modal penting dalam membangun mental kerja dan keterampilan mereka,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi terhadap langkah inovatif Lapas Wahai yang terus konsisten menjalankan program pembinaan kemandirian. “Meskipun hasilnya sederhana, namun semangat dan manfaatnya sangat besar. Inilah wujud nyata Pemasyarakatan bukan sekadar membina, tetapi juga memberdayakan,” pujinya.

Ricky juga meminta setiap satuan kerja Pemasyarakatan di Maluku terus berinovasi dan menggali potensi yang dimiliki untuk mendukung ketahanan pangan dan pembinaan Warga Binaan berkelanjutan sesuai Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. “Kemandirian dan produktivitas adalah kunci utama dalam membentuk Warga Binaan yang siap kembali ke masyarakat. Kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan,” pesannya.

Kegiatan pertanian seperti ini diharapkan tidak hanya membantu pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi Warga Binaan ketika kembali ke masyarakat nantinya. (IR)

 

 

Kontributor : Lapas Wahai
 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
2
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0