Deretan Inovasi dan Produksi Rutan Batang Tuai Pujian

Deretan Inovasi dan Produksi Rutan Batang Tuai Pujian

Batang, INFO_PAS – Inovasi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batang berupa nebulizer atau terapi uap diapresiasi sejumlah pihak. Nebulizer milik Rutan Batang menjadi unik sebab menggunakan bahan alami rempah dengan aromaterapi yang menimbulkan efek relaksasi sehingga baik untuk mempercepat pemulihan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Puskemas Rutan Batang III, dr. Wiwid Widawati, Kamis (12/8). Menurutnya, untuk dapat dikatakan sebagai terapi perlu diuji secara ilmiah. Meski demikian, ia menyebut menyebut penemuan tersebut layak dijadikan sebagai percontohan.

“Walaupun belum teruji secara ilmiah karena suatu obat harus berdasarkan jurnal penelitian, baik nasional maupun internasional, namun setelah dicoba hal ini membuat releksasi bagi penderita flu,” terang dr. Wiwid.

Nebulizer rempah Rutan Batang bekerja dengan memasak aneka rempah pilihan sehingga menghasilkan uap untuk dihirup. Sementara itu, untuk pemanasnya memanfaatkan biodigester pengolahan limbah di Rutan Batang.

Kepala Rutan (Karutan) Batang, Rindra Wardhana, menyambut baik peninjauan dari pihak Puskesmas Batang III. “Terapi nebulizer aroma terapi ini perlu mendapat monitoring dan masukan dari sisi medis oleh pihak terkait,” urainya.

Tak ketinggalan, Direktur Keamanan dan Ketertiban (Dirkamtib) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Abdul Aris, mencoba menghirup nebulizer rempah aromaterapi Rutan Batang saat mengunjungi Rutan Batang pada hari yang sama. Pihaknya memuji inovasi yang telah rampung dikerjakan Rutan Batang tersebut.

Saat ini, nebulizer Rutang Batang masih dalam proses uji coba penggunaannya. Keberadaannya bertujuan untuk menjadi media peningkatan imunitas dan terapi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta petugas. Alat ini diletakkan di area blok hunian sehingga WBP dapat dengan mudah menggunakannya.

Selain mencoba nebulizer, Abdul Aris juga meninjau layanan "Sitempol Pisan" yang merupakan layanan self service bagi WBP. Sitempol Pisan dilengkapi dengan sarana teknologi informasi yang terhubung dengan Sistem Database Pemasyarakatan. Hanya dengan menekan ibu jari, WBP akan langsung tahu masa pentahapan pembinaan, seperti Remisi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Cuti Menjelang Bebas.

“Di tengah pandemi perlu adanya inovasi untuk memudahkan pengguna layanan,” kata Abdul Aris.

Tak lupa, Abdul Aris juga mengunjungi pusat produksi Rutan Batang di ruang bimbingan kerja. Kepada Dirkamtib, Karutan Batang menjelaskan aneka kerajinan yang dibuat WBP menggunakan bahan baku limbah.

“Aneka kerajinan seperti pot bunga, keset, tempat tisu menggunakan bahan limbah, seperti sabut kelapa dan limbah kaos kaki,” terang Rindra.

Ia tampak terkesan dengan aneka kerajinan yang dihasilkan WBP dan memuji Rutan Batang yang selalu kondusif dan inovatif. Menurutnya, hal tersebut merupakan bukti komitmen seluruh petugas. Pihaknya juga mengingatkan petugas Rutan Batang untuk bekerja secara profesional dan berharap dalam melaksanakan tugas selalu melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik dengan WBP.

“Dengan jumlah petugas yang terbatas, lakukan tugas dengan pendekatan dan komunikasi yang baik,” pungkasnya. (IR/prv)

 

Kontributor: Amien

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0