Di Tenggarong, Satu Sipir Kawal 200 Narapidana

Tenggarong – Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Tenggarong, Kutai Kartanegara benar-benar memprihantinkan. Bayangkan saja, dalam setiap shift penjagaan, satu sipir mengawal 200 narapidana. Hingga Senin (9/11) kemarin, tercatat 1.049 narapidana menghabiskan masa tahanannya disana. Kepala Lapas Klas IIB Tenggarong, Muhammad Ikhsan mengatakan idealnya lapas hanya menampung 350 narapidana. Jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak. "Ya begitulah (melebihi kapasitas, red). Sedangkan jumlah petugas sipir hanya 5 orang, jadi satu petugas menjaga 200 tahanan," kata M Ikhsan di ruang kerjanya. Menurut Ikhsan, saat ini mereka sudah berusaha untuk membicarakan tentang banyaknya kelebihan tahanan kepada pemerintah. “Hal ini sudah berlangsung lama, tahun lalu dalam periode yang sama masih dikisaran 900-an narapidana. Sehingga pemerintah akan mengeluarkan kebijakan terkait rehabilitasi pecandu narkoba yang masuk di lapas. Sehingga beban lapas juga akan be

Di Tenggarong, Satu Sipir Kawal 200 Narapidana
Tenggarong – Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Tenggarong, Kutai Kartanegara benar-benar memprihantinkan. Bayangkan saja, dalam setiap shift penjagaan, satu sipir mengawal 200 narapidana. Hingga Senin (9/11) kemarin, tercatat 1.049 narapidana menghabiskan masa tahanannya disana. Kepala Lapas Klas IIB Tenggarong, Muhammad Ikhsan mengatakan idealnya lapas hanya menampung 350 narapidana. Jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak. "Ya begitulah (melebihi kapasitas, red). Sedangkan jumlah petugas sipir hanya 5 orang, jadi satu petugas menjaga 200 tahanan," kata M Ikhsan di ruang kerjanya. Menurut Ikhsan, saat ini mereka sudah berusaha untuk membicarakan tentang banyaknya kelebihan tahanan kepada pemerintah. “Hal ini sudah berlangsung lama, tahun lalu dalam periode yang sama masih dikisaran 900-an narapidana. Sehingga pemerintah akan mengeluarkan kebijakan terkait rehabilitasi pecandu narkoba yang masuk di lapas. Sehingga beban lapas juga akan berkurang seiring direalisasikannya rencana tersebut. Sekitar 200.000 dalam wacana itu se-Indonesia,” imbuhnya. “Itu kan masih wacana, kalau dijalankan, ya saya sambut baik, kalau tidak kami berupaya semaksimal mungkin dengan tenaga yang ada," ucap Ikhsan. Menurutnya, ekonomi yang terus tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan membawa dampak pada tingkat kriminalitas di daerah. Buntutnya, mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) berbuat kriminal. “Meski tergantung dari pribadi masing-masing, tapi dampak ekonomi ini terus membawa dampak lain. Sehingga kami di lapas juga merasakan dampaknya, peningkatan jumlah narapidana,” cetusnya. "Saya tanya ke beberapa tahanan kenapa bisa terjerumus, jawabannya hanya satu, mereka tidak mempunyai pekerjaan setelah di PHK, mau tidak mau mereka jalankan bisnis haram, beberapa diantaranya," sambungnya. Ikhsan masih yakin, dengan personil yang ada tetap mampu menjalan tugas sebagai abdi Negara. "Meski sudah over, tapi kami yakini tidak akan tahanan kabur karena kayakinan kami yang besar, intinya kami menberdayakan anggota bagai mana menciptakan rasa aman sehingga tidak ada yang kabur," tutupnya.(bp-24/war) Sumber : balikpapan.prokal.co  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0