Penutupan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan, Warga Binaan Lapas Kupang Dibekali Keterampilan Kerja

Kupang, INFO_PAS – Pendidikan dan pelatihan keterampilan mebel dan pertanian bagi Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang resmi rampung pada Senin (4/8). Program pelatihan yang terselenggara atas kerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang ini bertujuan membekali Warga Binaan dengan keterampilan kerja yang dapat mereka manfaatkan setelah menjalani masa pidana.
Sebelumnya, delapan hari pelatihan ini difokuskan pada dua bidang utama, yakni pembuatan mebel dan pertanian. Ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian di Lapas Kupang untuk meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang ekonomi bagi Warga Binaan usai bebas.
Kepala Lapas (Kalapas) Kupang, Antonius H. Jawa Gili, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelatihan ini. Ia berharap keterampilan yang telah diperoleh menjadi bekal berharga bagi Warga Binaan dalam menata masa depan yang lebih baik. “Kami berharap pelatihan ini memberikan manfaat nyata. Keterampilan seperti ini membuka peluang bagi mereka untuk bekerja secara mandiri, bahkan membuka usaha sendiri. Jangan berhenti belajar, teruslah mengasah kemampuan dan berinovasi,” pesannya.
Lebih lanjut, Antonius juga menyampaikan komitmennya untuk terus menyelenggarakan pelatihan serupa di masa mendatang. “Kami akan terus berupaya menghadirkan program pembinaan yang relevan dan bermanfaat. Semoga ke depan makin banyak Warga Binaan yang mendapatkan kesempatan serupa,” harapnya.
Kepala Disnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sylvia R. Peku Djawang, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan program pelatihan seperti ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, termasuk bagi mereka yang berada di Lapas. “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena keterampilan adalah kunci untuk beradaptasi dan berintegrasi kembali ke masyarakat. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan siap mendukung dengan program dan sumber daya yang kami miliki,” tuturnya.
Sementara itu, mewakili Direktur Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Koordinator Kerja Sama, Noldin Abolla, menyampaikan apresiasi kepada Lapas Kupang atas kolaborasi yang telah terjalin. Meski waktu pelatihan tergolong singkat, namun kegiatan tersebut tetap berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi para peserta. “Kami berterima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang telah dibangun. Kami siap mendukung kegiatan serupa di masa depan demi memperkuat keterampilan dan semangat belajar Warga Binaan,” tegasnya.
Penutupan kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat pembinaan di Lapas Kupang dengan harapan keterampilan yang diperoleh Warga Binaan menjadi bekal berharga dalam menyongsong kehidupan baru yang lebih produktif dan mandiri.
Sebagai produk akhir dari pendidikan dan pelatihan keterampilan mebel, hasil karya mebel Warga Binaan Lapas Kupang mendapat pujian dari Kepala Disnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mereka dinilai telah berlatih dan dapat membuat hasil mebel seperti ini.
“Saya sangat senang dan terharu. Ternyata ada potensi luar biasa di Lapas Kupang. Saya berharap ini menjadi modal agar nanti bisa bekerja, menghasilkan, dan membawa kebaikan bagi keluarga. Tentu saja, jangan pernah kembali lagi ke Lapas ini,” pesan Sylvia.
Atas pujian tersebut, Kalapas berterima kasih kepada Disnakertrans Provinsi Nusa Tenggara Timur. “Anak-anak kami kini memiliki keterampilan nyata dan hasilnya sudah bisa kita lihat bersama. Meja yang sangat luar biasa,” puji Antonius
Salah satu Warga Binaan sangat bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan. “Awalnya saya tidak tahu sama sekali cara buat meja, tapi pelatih sabar membimbing kami. Sekarang saya bisa membuat meja sendiri. Ini jadi harapan baru buat saya setelah keluar nanti,” tuturnya.
Pujian juga datang dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang saat meninjau kebun Sarana Asimilasi dan Edulasi Lapas Kupang yang menunjukkan perkembangan signifikan serta menjadi salah satu bukti pelatihan yang diberikan benar-benar diterima dan diterapkan dengan baik oleh Warga Binaan. "Ini bukan sekadar pelatihan, tapi bagian dari transformasi karakter. Kami bangga bisa berkolaborasi dan melihat langsung hasil nyata yang dihasilkan Warga Binaan. Semoga menjadi awal dari banyak perubahan positif lainnya," harap Noldin.
Atas pencapaian ini, Kalapas menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini terus berlanjut dan diperluas cakupannya. “Kami ingin memastikan setiap Warga Binaan memiliki bekal keterampilan yang bermakna. Kehadiran dan dukungan dari para pihak menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berinovasi dalam program pembinaan,” ujar Antonius.
Sinergi ini diharapkan mendukung proses pembinaan Warga Binaan sekaligus menjadikan Lapas sebagai tempat pembinaan yang produktif dan penuh harapan. (IR)
Kontributor: Lapas Kupang
What's Your Reaction?






