Dialog Interaktif RRI, Kalapas Perempuan Palembang Bahas Hak Warga Binaan dalam Pemilu
Palembang, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Perempuan Palembang, Ike Rahmawati, menjadi salah satu narasumber dalam dialog interaktif yang digelar Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Palembang, Selasa (12/12). Bertempat di aula Lapas Perempuan Palembang, pada kesempatan itu hadir pula perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang, Syawaludin.
Pada kesempatan ini, tema yang diangkat adalah "Menjamin Hak Pilih Narapidana Perempuan". Dialog tersebut juga disiarkan langsung di kanal YouTube RRI Palembang Official dan mengudara di frekuensi 92.4 FM.
Ike menerangkan dalam menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, pihaknya selalu berkoordinasi dengan KPU. Demi kelancaran pemilu, Lapas Perempuan Palembang juga membentuk panitia yang terdiri dari beberapa petugas.
"Sebanyak 412 Warga Binaan Lapas Perempuan Palembang sudah terdata di KPU dan memiliki hak suara. Jumlah ini nantinya dapat berkurang ataupun bertambah menyesuaikan dengan dinamika jumlah Warga Binaan kami karena Tempat Pemilihan Suara (TPS) di Lapas merupakan TPS khusus sehingga harus dipastikan jumlah kertas suara yang harus disiapkan. Untuk itu, kami selalu berkoordinasi dan memperbarui data Warga Binaan ke KPU," tutur Ike.
Pada kesempatan yang sama, Syawaludin yang merupakan Ketua KPU Kota Palembang menjelaskan pentingnya suara Warga Binaan. "Saat ini kami sudah melakukan koordinasi terkait pemilu di Lapas Perempuan Palembang. Sebanyak 412 orang sudah terdata memiliki hak pilih dan kami siapkan dua TPS di Lapas Perempuan Palembang," ujar Syawal seraya menambahkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada Warga Binaan terkait tata cara pelaksanaan pemilu.
Di akhir dialog, dilakukan sesi tanya jawab terkait kegiatan pemilu yang akan dilakukan oleh Warga Binaan di Lapas. "Kami dari KPU bersama Kalapas Perempuan Palembang berkomitmen untuk membantu Warga Binaan agar bisa memberikan hak suara mereka sehingga tidak merasa diabaikan meskipun sedang berada di Lapas," janji Syawaludin.
Sebagai informasi, petugas Lapas Perempuan Palembang tidak boleh melakukan kampanye yang sifatnya mempengaruhi Warga Binaan dalam pemilihan suara karena seluruh Aparatur Sipil Negara harus bersikap netral. Hal ini merupakan salah satu upaya agar Warga Binaan dapat memberikan hak suara sesuai pilihan masing-masing tanpa pengaruh dari siapapun. Informasi yang berhubungan dengan calon legislatif didapatkan Warga Binaan melalui media televisi dan bisa juga melalui keluarga saat melakukan kunjungan ataupun layanan telepon. (IR)
Kontributor: LPP Palembang