Dirjen PAS Blusukan ke Dapur Lapas Kendal

Kendal, INFO_PAS - Usai mendampingi Menkumham dalam acara workshop Lapas Produktif, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) I Wayan K Dusak langsung bergerak menuju Lapas Kelas IIA Kendal, senin (21/03). Sesampai di Lapas Kendal Dusak langsung menanyakan kondisi dapur. "Dimana dapurnya? Saya mau ke dapur," tanya Dusak ke Kalapas Kendal Dwi Agus. Dirjen PAS yang didampingi Kadiv PAS Jateng Mulyanto pun langsung memeriksa dengan teliti kondisi dapur dan menanyakan kepada petugas yang bertanggung jawab. Orang nomor 1 di Pemasyarakatan ini pun menanyakan syarat napi yang bisa bekerja di dapur. "Apa syarat napi bisa kerja disini," tanyanya kepada seluruh petugas. Beragam jawaban pun dilontarkan satu-persatu petugas, namun tidak ada yang memuaskan sang Dirjen. Pada akhirnya Kadiv PAS menjawab bahwa syarat utama adalah sehat. "Betul itu kata pak Kadiv, dan sehat itu yang menyatakan adalah dokter bukan Kalapas. Dia tidak punya penyakit kulit, TBC, atau

Dirjen PAS Blusukan ke Dapur Lapas Kendal
Kendal, INFO_PAS - Usai mendampingi Menkumham dalam acara workshop Lapas Produktif, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) I Wayan K Dusak langsung bergerak menuju Lapas Kelas IIA Kendal, senin (21/03). Sesampai di Lapas Kendal Dusak langsung menanyakan kondisi dapur. "Dimana dapurnya? Saya mau ke dapur," tanya Dusak ke Kalapas Kendal Dwi Agus. Dirjen PAS yang didampingi Kadiv PAS Jateng Mulyanto pun langsung memeriksa dengan teliti kondisi dapur dan menanyakan kepada petugas yang bertanggung jawab. Orang nomor 1 di Pemasyarakatan ini pun menanyakan syarat napi yang bisa bekerja di dapur. "Apa syarat napi bisa kerja disini," tanyanya kepada seluruh petugas. Beragam jawaban pun dilontarkan satu-persatu petugas, namun tidak ada yang memuaskan sang Dirjen. Pada akhirnya Kadiv PAS menjawab bahwa syarat utama adalah sehat. "Betul itu kata pak Kadiv, dan sehat itu yang menyatakan adalah dokter bukan Kalapas. Dia tidak punya penyakit kulit, TBC, atau penyakit menular lainnya," jelas pria kelahiran Bali. Setelah mengecek jatah makan siang WBP dan memastikan sesuai dengan daftar menu harian, dia menghimbau petugas di bagian perawatan untuk memberikan jatah makan sesuai dengan bahan makanan yang telah ditetapkan. Selanjutnya mengecek daftar menu dan mempertanyakan kepada petugas apakah menu makanan telah sesuai dengan apa yang disajikan. Dia memberi contoh menu makan pagi, siang, dan malam. Dusak menanyakan menu hari pertama sampai sepuluh sehingga tidak hanya petugas dapur bahkan Kasi dan Kasubsi pun keteteran menjawabnya. "Menu makan tidak harus sesuai contoh, menurut Permen (Peraturan Menteri) itu menu bisa disesuaikan, jadi jangan dipaksakan," pungkasnya. Disampaikannya bahwa kesalahan persepsi tentang menu makan tersebut jangan sampai dibiarkan, karena menu makan WBP dapat disesuaikan dengan kondisi geografis dan kebiasaan makan. "Jika bahan makanan tidak ada kan bisa diganti dengan yang lain, misalnya jika tidak ada wortel bisa diganti dengan labu kuning," ujar mantan Kakanwil Hukum dan HAM Jawa Timur. Ditambahkan pula bahan makanan tersebut selama tidak mempengaruhi nilai gizi dan jumlah kalori yang ditetapkan maka bisa diganti. "Petugas dapur itu ya koki dia harus tau apa dengan yang disajikan, sedangkan tamping itu pendamping koki, jangan di balik," tegas mantan Kakanwil Jawa Barat.**   Penulis: Rio & Fariz

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0