Bandung - Seluruh data atau berkas tentang rekam jejak warga binaan di Lapas Banceuy ikut terbakar dalam peristiwa kerusuhan yang berujung pada kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Banceuy, di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar I Wayan Sukerta mengatakan, hampir semua dokumen 759 orang narapidana Banceuy ludes. Terbakarnya data-data tersebut menjadi kendala tersendiri. "Jadi berkas data mereka (narapidana) terbakar semua," kata Sukerta, di Lapas Klas II A Banceuy, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin 25 April 2016.
Sukerta menyatakan, saat ini data-data itu tengah disusun ulang. Pihaknya pun tengah melakukan komunikasi dengan Ditjen PAS untuk menyelesaikan proses tersebut. "Kami tengah susun kembali untuk mendapatkan data-data mereka. Yang di sini (Lapas Banceuy) semuanya habis terbakar. Namun, dirjen ada backup-nya, lagi disusun. Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari bisa selesai," kata Sukerta.
Penyusunan data-data tak sekadar soal rekam jejak narapidana. Hal lainnnya yang penting seperti soal berapa banyak narapidana yang sudah memiliki SK Pembebasan Bersyarat. Untuk pembebasan bersyarat menjadi kewenangan Kanwil Kemenkumham dan saat ini tengah dikordinasikan kembali. "Kami upayakan terus, kordinasikan, sehingga kaitan dengan pembebasan narapidana tidak terkendala," katanya.
Sementara itu, hari kedua pascakebakaran kehidupan para warga binaan di dalam Lapas Klas II A Banceuy sudah mulai kondusif. Para narapidana pun sudah bersedia untuk kembali menata diri seperti sebelum terjadi kerusuhan. "Dua hari pascakerusuhan, saya tadi lakukan pengecekan ke blok-blok dan komunikasi dengan warga binaan. Saya berikan pencerahan kepada mereka," tuturnya.
Sukerta menambahkan, dirinya memberikan pencerahan terkait upaya mewujudkan kembali tatanan kehidupan yang kondusif di dalam lapas seperti sebelum terjadi kerusuhan. "Warga binaan merespon dengan baik. Tadi saya bicara dengan warga binaan di dua blok," ujarnya. (Yedi Supriadi)
Sumber : pikiran-rakyat.com