Ditjen PAS Perkuat Kemampuan Teknis Ratusan Petugas
 Jakarta, INFO_PAS - Sebanyak 263 petugas Pemasyarakatan dari seluruh Indonesia mendapatkan penguatan kemampuan teknis melalui kegiatan konsultasi dan koordinasi teknis pembinaan layanan Pemasyarakatan yang dihelat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) di Jakarta pada 26-30 September 2016.
Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak melaksanakan dua konsultasi teknis, yakni pembinaan layanan pengentasan anak dan pembinaan bimbingan kemasyarakatan. Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi menggelar koordinasi teknis perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi tentang rehabilitasi ketergantungan N
 Jakarta, INFO_PAS - Sebanyak 263 petugas Pemasyarakatan dari seluruh Indonesia mendapatkan penguatan kemampuan teknis melalui kegiatan konsultasi dan koordinasi teknis pembinaan layanan Pemasyarakatan yang dihelat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) di Jakarta pada 26-30 September 2016.
Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak melaksanakan dua konsultasi teknis, yakni pembinaan layanan pengentasan anak dan pembinaan bimbingan kemasyarakatan. Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi menggelar koordinasi teknis perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi tentang rehabilitasi ketergantungan NAPZA serta koordinasi teknis perawatan khusus dan rehabilitasi tentang penyakit menular. Adapun Direktorat Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran menyelenggarakan konsultasi teknis di bidang administrasi tahanan.
"Kegiatan ini menjembatani kita dalam mendiskusikan gap antara permasalahan di lapangan dengan implementasi kebijakan, khususnya pengembangan aturan dan kebijakan untuk mengimbangi permasalahan yang ada," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), I Wayan K. Dusak, saat membuka acara, Rabu (28/9).
Di hadapan ratusan Petugas Pemasyarakatan, Dirjen PAS meminta agar seluruh peserta tidak kendur semangatnya dalam pelaksanaan tugas mulia Pemasyarakatan walaupun didera masalah seperti over kapasitas, kurangnya sarana prasarana, kerawanan penyakit menular, kurang maksimalnya pembinaan anak, dll.
"Sampaikan ide, saran, dan masukan Saudara untuk dijadikan bahan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya yang nantinya dapat diimplementasikan oleh pelaksana/petugas di lapangan," pesan Dusak.
Ia berharap kegiatan ini dapat menyamakan persepsi jajaran Pemasyarakatan dalam memberikan pelayanan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan. "Jadikan materi yang didapat sebagai bekal dalam pengembangan diri agar hasilnya dapat disampaikan di unit kerja Saudara," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Asminan Mirza Zulkarnain, saat membacakan laporan kegiatan menyebut petugas Pemasyarakatan harus mampu melaksanakan pembinaan berbasis budi pekerti yang berjalan sesuai standar yang ditetapkan.
"Kegiatan ini harus dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi dalam optimalisasi layanan pembinaan, mensosialisasikan standar pelayanan Pemasyarakatan, serta meningkatkan komitmen petugas dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas," harapnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, serta Direktur Pelayanan  Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran, Wahiddin. Narasumber yang dihadirkan diantaranya Ali Aranoval dari Center for Detention Studies serta Ade Mulyana dari The Asia Foundation.
What's Your Reaction?
 Jakarta, INFO_PAS - Sebanyak 263 petugas Pemasyarakatan dari seluruh Indonesia mendapatkan penguatan kemampuan teknis melalui kegiatan konsultasi dan koordinasi teknis pembinaan layanan Pemasyarakatan yang dihelat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) di Jakarta pada 26-30 September 2016.
Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak melaksanakan dua konsultasi teknis, yakni pembinaan layanan pengentasan anak dan pembinaan bimbingan kemasyarakatan. Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi menggelar koordinasi teknis perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi tentang rehabilitasi ketergantungan N
 Jakarta, INFO_PAS - Sebanyak 263 petugas Pemasyarakatan dari seluruh Indonesia mendapatkan penguatan kemampuan teknis melalui kegiatan konsultasi dan koordinasi teknis pembinaan layanan Pemasyarakatan yang dihelat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) di Jakarta pada 26-30 September 2016.
Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak melaksanakan dua konsultasi teknis, yakni pembinaan layanan pengentasan anak dan pembinaan bimbingan kemasyarakatan. Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi menggelar koordinasi teknis perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi tentang rehabilitasi ketergantungan NAPZA serta koordinasi teknis perawatan khusus dan rehabilitasi tentang penyakit menular. Adapun Direktorat Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran menyelenggarakan konsultasi teknis di bidang administrasi tahanan.
"Kegiatan ini menjembatani kita dalam mendiskusikan gap antara permasalahan di lapangan dengan implementasi kebijakan, khususnya pengembangan aturan dan kebijakan untuk mengimbangi permasalahan yang ada," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), I Wayan K. Dusak, saat membuka acara, Rabu (28/9).
Di hadapan ratusan Petugas Pemasyarakatan, Dirjen PAS meminta agar seluruh peserta tidak kendur semangatnya dalam pelaksanaan tugas mulia Pemasyarakatan walaupun didera masalah seperti over kapasitas, kurangnya sarana prasarana, kerawanan penyakit menular, kurang maksimalnya pembinaan anak, dll.
"Sampaikan ide, saran, dan masukan Saudara untuk dijadikan bahan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya yang nantinya dapat diimplementasikan oleh pelaksana/petugas di lapangan," pesan Dusak.
Ia berharap kegiatan ini dapat menyamakan persepsi jajaran Pemasyarakatan dalam memberikan pelayanan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan. "Jadikan materi yang didapat sebagai bekal dalam pengembangan diri agar hasilnya dapat disampaikan di unit kerja Saudara," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Asminan Mirza Zulkarnain, saat membacakan laporan kegiatan menyebut petugas Pemasyarakatan harus mampu melaksanakan pembinaan berbasis budi pekerti yang berjalan sesuai standar yang ditetapkan.
"Kegiatan ini harus dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi dalam optimalisasi layanan pembinaan, mensosialisasikan standar pelayanan Pemasyarakatan, serta meningkatkan komitmen petugas dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas," harapnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, serta Direktur Pelayanan  Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran, Wahiddin. Narasumber yang dihadirkan diantaranya Ali Aranoval dari Center for Detention Studies serta Ade Mulyana dari The Asia Foundation.