Ditjen PAS Bekali Materi Pengamanan Rutan Khusus Teroris

Cikeas, INFO_PAS – Menjelang latihan pra operasi pengamanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) khusus teroris, para peserta sebanyak 175 orang yang merupakan petugas pengamanan sekaligus polisi brimob Cikeas dibekali materi sistem operasional pengamanan dan mekanisme pengamanan Rutan khusus terorisme dari pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS). Kegiatan berlangsung di Pusat Latihan Multifungsi Polri Cikeas, Selasa (3/9). Kepala Sub Direktorat Penindakan dan Penanggulangan Ditjen PAS, Unggul Widya Saputro saat memberikan materi mengatakan para petugas pengamanan di Rutan Khusus Teroris perlu dibekali teknik menghadapi narapidana high risk (terorisme – red) secara spesifik dan terukur. [caption id="attachment_84111" align="alignleft" width="301"] Riko Purnama Candra, Kepala Seksi Intelijen Wilayah II Ditje

Ditjen PAS Bekali Materi Pengamanan Rutan Khusus Teroris
Cikeas, INFO_PAS – Menjelang latihan pra operasi pengamanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) khusus teroris, para peserta sebanyak 175 orang yang merupakan petugas pengamanan sekaligus polisi brimob Cikeas dibekali materi sistem operasional pengamanan dan mekanisme pengamanan Rutan khusus terorisme dari pegawai Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS). Kegiatan berlangsung di Pusat Latihan Multifungsi Polri Cikeas, Selasa (3/9). Kepala Sub Direktorat Penindakan dan Penanggulangan Ditjen PAS, Unggul Widya Saputro saat memberikan materi mengatakan para petugas pengamanan di Rutan Khusus Teroris perlu dibekali teknik menghadapi narapidana high risk (terorisme – red) secara spesifik dan terukur. [caption id="attachment_84111" align="alignleft" width="301"] Riko Purnama Candra, Kepala Seksi Intelijen Wilayah II Ditjen PAS saat memaparkan materi[/caption]     “Pengamanan terhadap tahanan high risk berbeda dengan yang lain (tahanan umum – red). Prosedur, teknik perlakuannya pun berbeda,” ujar Unggul. Senada dengan Unggul, Riko Purnama Candra, Kepala Seksi Intelijen Wilayah II Ditjen PAS, menuturkan ada hal-hal yang khas dan khusus dalam hal pemetaan pengamanan terhadap tahanan high risk. Riko juga menyebut bahwa sistem kunjungan yang ada di Rutan Khusus Terorisme harus disetting sedemikian rupa sehingga tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi didalam. “Kami paparkan beberapa materi, prosedur pengamanan di rutan super maximum security, teknik menghadapi narapidana high risk, perlakuan terhadap tahanan high risk, intelijen di rutan super maximum security dan sistem kunjungannya”, tutur Unggul dan Riko kepada INFO_PAS. Pada saat acara berlangsung, para peserta terlihat sangat serius memperhatikan pemaparan yang diberikan.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0