Diupah 15 Ribu, Janda 5 Anak Nekat Bawa Sabu Ke Lapas

LUBUK PAKAM, JAM 14.00 WIB- Petugas keamanan pintu umata (P2U) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Lubukpakam mengamankan seorang wanita. Janda beranak 5 itu ditangkap, karena menyembunyikan 1 paket sabu di sendal jepitnya, Rabu (26/11) sekira jam 14.00 wib. Janda naas itu adalah, Santi Syahfitri (29) warga Jalan Pertahanan, Gang Arma, Dusun IV Mariendal I, Kecamatan  Patumbak. Akibat perbuatannya, kini Santi terpaksa berurusan dengan polisi dan terancam mendekam di penjara. Menurut informasi, siang itu Santi datang ke Lapas Kelas II Lubukpakam. Tadinya dia hendak menjenguk Rubiyanto (32), narapidana yang terlibat kasus narkoba. Awalnya petugas tak mencurigai Santi. Terlebih barang bawaan dan saku celananya telah diperiksa dan tidak ditemukan benda yang mencurigakan. Tapi, langkahnya terhenti saat seorang petugas P2U Lapas curiga dengan sendal jepit yang dipakainya. Santi pun kembali diperiksa, termasuk sendal yang dipakaianya. Begitu diperiksa, ternyata ada sebungkus pl

Diupah 15 Ribu, Janda 5 Anak Nekat Bawa Sabu Ke Lapas
LUBUK PAKAM, JAM 14.00 WIB- Petugas keamanan pintu umata (P2U) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Lubukpakam mengamankan seorang wanita. Janda beranak 5 itu ditangkap, karena menyembunyikan 1 paket sabu di sendal jepitnya, Rabu (26/11) sekira jam 14.00 wib. Janda naas itu adalah, Santi Syahfitri (29) warga Jalan Pertahanan, Gang Arma, Dusun IV Mariendal I, Kecamatan  Patumbak. Akibat perbuatannya, kini Santi terpaksa berurusan dengan polisi dan terancam mendekam di penjara. Menurut informasi, siang itu Santi datang ke Lapas Kelas II Lubukpakam. Tadinya dia hendak menjenguk Rubiyanto (32), narapidana yang terlibat kasus narkoba. Awalnya petugas tak mencurigai Santi. Terlebih barang bawaan dan saku celananya telah diperiksa dan tidak ditemukan benda yang mencurigakan. Tapi, langkahnya terhenti saat seorang petugas P2U Lapas curiga dengan sendal jepit yang dipakainya. Santi pun kembali diperiksa, termasuk sendal yang dipakaianya. Begitu diperiksa, ternyata ada sebungkus plastik kecil yang terselip di sendal sebelah kanan. Saat dicek, ternyata isi dalam plastik tersebut adalah narkoba jenis sabu. Disitu, Santi pun langsung diamankan. Saat diintrogasi, Santi membantah jika sabu tersebut adalah miliknya. “Sabu itu bukan punyaku, itu punya bu Painem (53). Dia menyuruhku untuk mengantar ke anaknya di dalam. Nama anaknya Rubyanto,” kata Santi Syahfitri sambil menangis. Ditanya berapa imbalan yang diterimanya. Santi mengaku tak menerima apa apapun. Dia hanya diberikan uang Rp 15 ribu untuk ongkos naik angkot. “Gak ada, gak ada aku dikasih imbalan. Aku cuma dikasih ongkos aja,” kata Santi. Tapi setelah didesak, janda beranak 5 ini akhirnya mengaku jika dia terpaksa menuruti pemintaan Painem karena ingin membalas budi perbuatan baik Rubyanto yang telah membelikan anaknya DVD. “Aku sudah sering diminta untuk mengantar sabu ke anaknya. Tapi selalu kutolak. Dan tadi siang, aku terpaksa menurutinya, karena merasa terhutang budi,” imbuh Santi. Usai diambil keterangannya, Santi beserta barangbukti diserahkan ke Sat Narkoba Polres Deliserdang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Tersangka dan barangbukti sudah kita serahkan ke Polres guna proses hukumnya,” kata Plh KPLP Lapas Kelas II B Lubukpakam, Drs Simon Sembiring. Hal senada juga diungkapkan Kasat Narkoba Polres Deliserdang, AKP Edy Safari. Dia mengatakan jika Santi masih diperiksa secara intensif oleh penyidik. (gom) Sumber : http://www.metro24jam.co.id/?p=47238

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0