Dukung Reintegrasi, Lapas Piru dan Kemenag Bangun Spiritualitas Warga Binaan

Piru, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru terus konsisten melaksanakan pembinaan kerohanian bagi seluruh Warga Binaan, baik yang beragama Islam maupun Kristen. Pembinaan kerohanian ini terlaksana berkat kerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Seram Bagian Barat sebagai wujud nyata komitmen Pemasyarakatan mendukung proses reintegrasi sosial.
Kepala Lapas Piru, Dawa’i, menegaskan bahwa pembinaan kerohanian menjadi bagian penting dalam membentuk karakter dan kepribadian Warga Binaan. “Melalui pembinaan yang rutin dan berkesinambungan, nilai keimanan, moralitas, dan etika dapat tumbuh sehingga menjadi bekal berharga ketika mereka kembali ke tengah masyarakat,” ujarnya, Kamis (4/9).
Pembinaan kerohanian di Lapas Piru dilaksanakan secara terjadwal, yakni setiap Selasa bagi Warga Binaan beragama Kristen dan setiap Kamis bagi Warga Binaan beragama Islam. Penyuluh agama yang kompeten dari Kementerian Agama hadir untuk mendampingi kegiatan ini. “Tujuan kami agar Warga Binaan dapat memperdalam iman, memperbaiki perilaku, serta menumbuhkan sikap religius,” tambah Dawa’i.
Ketua Kelompok Kerja Penyuluh Agama Kementerian Agama Kabupaten Seram Bagian Barat, Samiun Kaliki, menyampaikan dukungannya. Menurutnya, pembinaan kerohanian menjadi wadah pencerahan spiritual yang membangun iman dan ketakwaan Warga Binaan. “Kami berkomitmen mendampingi program ini agar mereka dapat memahami makna memperdalam keagamaan sekaligus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Salah seorang Warga Binaan, KT, mengaku bersyukur. “Melalui pembinaan kerohanian, kami merasa lebih tenang dan punya harapan baru untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik ketika bebas nanti,” ungkapnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Ia menilai pembinaan kerohanian di Lapas Piru sejalan dengan tujuan reintegrasi sosial. “Kegiatan ini membekali Warga Binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan akhlak dan perilaku yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan adanya pembinaan kerohanian rutin ini, Lapas Piru menegaskan komitmennya agar Warga Binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapat bekal berharga untuk menata kehidupan yang lebih bermakna setelah bebas. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Piru
What's Your Reaction?






