Fashion Show WBP Meriahkan Penutupan Pelatihan di Lapas Perempuan Malang

Malang, INFO_PAS – Fashion show Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Malang menutup kegiatan 30 hari pelatihan kecantikan di lapas tersebut, Selasa (3/10). Sorak sorai pun menggema saat para penonton memberikan semangat kepada peserta yang tampil. Pelatihan program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja kejuruan salon kecantikan yang diikuti oleh 20 WBP itu merupakan hasil kerja sama Lapas Perempuan Malang dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Singosari yang dimulai sejak tanggal 8 Agustus lalu. (baca: Pelatihan Kecantikan Jadi Bekal WBP Lapas Perempuan Malang) ”Perempuan dengan segala ketelatenan dan kreativitasnya dapat diberikan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mereka. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan WBP sehingga mampu mengembangkan keterampilan tersebut pada saat mereka bebas nanti,” harap Kepala Lapa Perempuan Malang, Anis Joeliati. Sebagai tempat membina narapidana secara konvensional, Anis menyebut lapas dapat menjasi salah satu sarana untukmendorong dihasilkannya produk-produk berkualitas. “Paradigma pembinaan sudah harus bergeser. Tidak hanya sekedar memberi keterampilan sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat, tetapi juga mengarah pada pembinaan yang produktif dalam mewujudkan pembinaan industri di lapas,” tambahnya. Kegiatan hari itujuga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Lapas Perempuan Malang dengan BLKI Singosari dalam meningkatkan keterampilan WBP. “Semoga dapat bermanfaat bagi WBP agar mampu mengembangkan keterampilan pada saat mereka bebas nanti,” harap Kepala Seksi Pelatihan dan Sertifikasi BLKI Singosari, Ilham Prasetya, mewakili Kepala BLKI Singosari. Selanjutnya, para peserta pelatihan mendapatkan sertifikat pelatihan yang diberikan pihak BLKI Singosari. “Kamisangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti pelatihan ini. Kami yakin akan sangat bermanfaat untuk bekal kamandirian kami jika bebas nanti,” ujar salah satu peserta pelatihan, Catur Dewi.       Kontributor: Lapas Perempuan Malang