Gandeng Indonesia Indicator, Pokja Komunikasi Publik Ditjenpas Belajar Kemas Isu Jadi Narasi Positif

Gandeng Indonesia Indicator, Pokja Komunikasi Publik Ditjenpas Belajar Kemas Isu Jadi Narasi Positif

Bintaro, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) melalui Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan terus perkuat peran kehumasan agar pesan pembinaan dan program-program Pemasyarakatan tersampaikan secara efektif ke masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan Ditjenpas adalah menggandeng PT Indonesia Indicator, sebuah perusahaan strategis di bidang kecerdasan intelijen yang berfokus pada big datadalam Pelatihan Kehumasan yang digelar di Hotel Aviary Bintaro pada Senin (13/10) hingga Selasa (14/10).

Kegiatan ini diikuti seluruh jajaran Kelompok Kerja (Pokja) Komunikasi Publik dan perwakilan masing-masing Direktorat di lingkungan Ditjenpas. Tujuannya sederhana tapi penting, yakni menumbuhkan kesadaran bahwa setiap petugas Pemasyarakatan adalah humas dan penyampai pesan positif kepada publik.

Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan, M. Hilal, saat membuka kegiatan secara virtual menegaskan pentingnya humas sebagai garda terdepan dalam membangun kepercayaan publik. “Humas itu tidak hanya membuat berita, tapi membangun cerita yang benar, jujur, dan menyentuh hati masyarakat. Kita ingin publik tahu bahwa Pemasyarakatan itu ada dan terus menjaga kepercayaannya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Komunikasi Publik, JP. Budi Waskito, menambahkan bahwa humas kini dituntut untuk lebih adaptif terhadap perkembangan media dan mampu merespons isu dengan cepat. “Kami ingin humas Pemasyarakatan tidak hanya reaktif terhadap isu, tapi juga proaktif membangun citra positif lewat narasi yang kuat. Humas harus bisa bercerita tentang perubahan baik yang terjadi di Pemasyarakatan,” tuturnya.

Sementara itu, Kartiko Bramantyo dari PT Indonesia Indicator menjelaskan pentingnya kemampuan membangun opini publik bagi instansi pemerintah. “Setiap isu bisa menjadi peluang untuk memperkuat kepercayaan publik, asal dikelola dengan narasi yang tepat. Itulah mengapa humas harus peka membaca tren dan cepat beradaptasi,” jelasnya.

Selama pelatihan, para peserta mendapat materi tentang Peningkatan Awareness di Era Digitalisasi, Framing Media Massa, Penulisan Berita, dan Pengelolaan Media Sosial. Suasana pelatihan berlangsung interaktif dengan praktik langsung menulis berita, membuat konten kreatif, hingga latihan menghadapi krisis komunikasi di media sosial. Sebelumnya juga dilakukan visitasi ke kantor PT Indonesia Indicator untuk mendengarkan pemaparan tentang monitoring berita, baik media online maupun media sosial. 

Melalui kegiatan ini, Ditjenpas berharap humas Pemasyarakatan terus berkembang menjadi komunikator yang responsif dalam menyampaikan program-program Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta menjaga kepercayaan publik. (fjr)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0