Gandeng Lembaga Dakwah Tabligh, Lapas Wahai Perkuat Pembinaan Kerohanian Warga Binaan

Wahai, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai gelar program pesantren kilat di bulan Ramadan dengan menggandeng Lembaga Dakwah Tabligh guna memperkuat pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan. Mengusung tema 'Memahami Nilai-nilai Amalan di Bulan Suci Ramadan', kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid At-Taubah Lapas Wahai mulai Kamis (6/2).
Kepala Subseksi Administrasi dan Orientasi yang juga Ketua Majelis Taklim Lapas Wahai, La Joi, mengatakan kehadiran Lembaga Dakwah Tabligh adalah anugerah besar bagi Warga Binaan. "Alhamdulillah, ini merupakan kesempatan berharga untuk mendapatkan siraman rohani. Pemahaman akan nilai-nilai amalan di bulan Ramadan akan meningkatkan kualitas diri dan karakter untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, penceramah dari Lembaga Dakwah Tabligh, Ustaz Abdurrahman, mengapresiasi Lapas Wahai yang telah memberikan ruang bagi dakwah tabligh di lingkungan Lapas. “Alhamdulilah, di bulan Ramadan ini, kami bisa turut serta dalam program pesantren kilat yang digiatkan Lapas Wahai," ungkapnya.
Dalam ceramahnya, Ustaz Abdurrahman menekankan pentingnya mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW, yaitu membimbing umat secara langsung dalam memahami makna ibadah yang sesungguhnya. Ia menjelaskan agama dapat tegak dengan nasihat-nasihat keagamaan serta mendengarkan ceramah secara rutin menjadi salah satu cara untuk memperkuat iman dan memahami nilai-nilai amal di bulan Ramadan.
"Bulan Ramadan adalah momentum istimewa di mana setiap perbuatan baik akan dilipatgandakan pahalanya. Maka, mari manfaatkan waktu ini dengan memperbanyak amalan, mendekatkan diri kepada Allah, dan terus belajar memperbaiki diri," ajak Ustaz Abdurrahman.
Usai kegiatan, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan terima kasih dan asanya agar dakwah tersebut makin memperkuat program pesantren kilat yang telah dirancang sebelumnya untuk Warga Binaan. "Kami berharap kegiatan ini menjadi bagian yang rutin dalam mendukung program pesantren kilat yang telah kami jalankan. Dengan adanya tausiah dan pembinaan rohani seperti ini, Warga Binaan lebih memahami nilai-nilai agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik selama di Lapas maupun setelah kembali ke masyarakat," harapnya.
Keberagaman dalam meningkatkan pembinaan kerohanian yang dilakukan Lapas Wahai merupakan wujud pelaksanaan program Asta Cita Presiden RI poin 8, yaitu memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dalam kerangka peningkatan toleransi antarumat beragama. Hal ini juga sejalan dengan Perintah Harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang menginstruksikan penyelenggaraan fungsi Pemasyarakatan harus berjalan makin baik agar menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. (IR)
Kontributor: Lapas Wahai
What's Your Reaction?






