Gandeng Pokmas KIMBIs, Bapas Wonosari Gelar Bimbingan Kemandirian Budidaya Ikan Nila

Gandeng Pokmas KIMBIs, Bapas Wonosari Gelar Bimbingan Kemandirian Budidaya Ikan Nila

Wonosari, INFO_PAS – Hari demi hari, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari senantiasa berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Salah satunya adalah bimbingan kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan yang menggandeng Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Klinik Iptek Mina Bisnis (KIMBIs) dalam bentuk bimbingan budidaya ikan nila.

Bimbingan kali ini, selain dilangsungkan secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, juga dilaksanakan secara virtual, Selasa (24/8). Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah peserta secara langsung di tengah pandemi COVID-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4 di Yogyakarta.

Segenap jajaran Bapas Wonosari menyadari keterbatasan yang ada dapat diatasi dengan menjalin kerja sama, salah satunya dengan Pokmas Lipas. Keterlibatan dan peran aktif Pokmas Lipas merupakan sinergi yang baik mengingat Klien Pemasyarakatan juga merupakan bagian dari masyarakat sehingga harapannya dapat berbaur kembali di tengah-tengah masyarakat dengan baik.

Dalam sambutannya, Kepala Subseksi Bimbingan Klien Dewasa, Rokhmad, mewakili Kepala Bapas (Kabapas) menyampaikan ucapan terima kasih Kepada KIMBIs yang selama ini telah bekerja sama dengan Bapas Wonosari. “Saya mewakili Kabapas sangat mengapresiasi program-program yang dilaksanakan bersama dengan tujuan yang sama, yakni Klien memiliki bekal keterampilan sehingga menjadi insan yang berdaya,” tutur Rokhmad.

Tak lupa, Rokhmad juga menyampaikan terima kasih kepada Klien Pemasyarakatan yang mengikuti kegiatan ini, baik secara langsung tatap muka maupun virtual.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua KIMBIs, Riptanto Edy Widodo, menyampaikan materi mengenai teknik budidaya ikan nila dmulai dengan pemberian teori secara sederhana serta teknik-teknik dasar budidaya ikan nila yang meliputi pemijahan, pendederan, pembesaran, pemanenan, hingga pemasaran hasil produksi.

Widodo menerangkan sangat penting dilakukan pemilihan indukan ikan nila yang berkualitas tinggi agar dapat menghasilkan anakan yang tahan terhadap penyakit. Di samping itu, perlu diperhatikan untuk lahan, air, pakan, dan penggunaan teknologi budidaya.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa menjadi seorang petani yang berjiwa entrepreneur dibutuhkan ketekunan dan semangat yang pantang menyerah serta berpikiran luas dan siap menerima masukan dari orang lain. “Semuanya akan terasah seiring berjalannya waktu dalam menggeluti usaha ini. Tidak bisa kalau instan karena banyak proses yang harus dilalui,” jelas Widodo memberikan motivasi bagi Klien.

Klien Pemasyarakatan kemudian diajak untuk melihat indukan dan menyemai bibit ikan nila yang telah disiapkan di Pojok Kemandirian Bapas Wonosari yang merupakan sarana edukasi pembelajaran bagi Klien Pemasyarakatan. Tak hanya di bidang perikanan, di lokasi tersebut juga terdapat sarana pertanian aquaponik.

Salah satu Pembimbing Kemasyarakatan yang ikut mendampingi, Rismawan Agung Apriyanto, mengungkapkan program bimbingan kemandirian dibutuhkan Klien Pemasyarakatan sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan. “Harapan kami semua Klien Pemasyarakatan bisa mengambil ilmu yang diberikan. Syukur-syukur bisa menjadi ladang usaha bagi mereka untuk menapaki kehidupan yang semakin baik,” pungkas Agung. (prv)

 

Kontributor: Bapas Wonosari

What's Your Reaction?

like
13
dislike
0
love
0
funny
1
angry
0
sad
0
wow
0