Gelar Donor Darah, Dari Pemasyarakatan untuk Kemanusiaan

Gelar Donor Darah, Dari Pemasyarakatan untuk Kemanusiaan

Wonosari, INFO_PAS - Balai Pemasyarakataan (Bapas) Kelas II Wonosari bersama Rumah Tahanan Negara Wonosari, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Yogyakarta, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Yogyakarta menggelar donor darah, Senin (12/4). Kegiatan ini menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Gunungkidul serta menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan penyebaran Coronavirus disease (COVID-19) yang ketat.

Kepala Bapas (Kabapas) Wonosari, Nugroho Dwi Wahyu Ananto, mengajak seluruh jajarannya untuk berperan aktif dalam membantu mencukupi kebutuhan darah melalui donor darah. Bukan hanya dalam event tertentu, namun jika bisa secara rutin setiap dua bulan sekali. “Donor darah banyak manfaatnya, baik bagi diri pribadi maupun bagi orang lain yang menerima donasi darah kita. Berbuat kebaikan bisa dilakukan dalam wujud apapun,” ujar Nugroho.

Adapun petugas Bapas Wonosari yang mengikuti donor darah sebanyak tujuh orang, namun dua orang belum bisa mendonorkan darahnya. Salah satu petugas, Dwi Hanifah Fatayati, mengungkapkan dirinya baru pertama kali melakukan donor darah. Menurutnya, donor tidak menakutkan seperti yang dibayangkan sebelumya.

“Apa yang saya pikirkan sebelumnya tentang donor darah yang menakutkan, berubah menjadi kebahagiaan. Meskipun awalnya sakit saat ditusuk jarum, berubah saat darah terkumpul di dalam satu kantong penuh,” tutur Hanifah.

Petugas lainnya, Dwi Asdono, yang belum memenuhi persyaratan untuk melakukan donor darah mengungkapkan akan mencobanya kembali di lain waktu. “Semoga di lain waktu saya bisa ikut donor darah dan membantu sesama,” harapnya.

Di Balikpapan, petugas Bapas Balikpapan mengikuti donor darah dan plasma konvalesen yang diadakan di Lapas Balikpapan, Senin (12/4). Kegiatan tersebut digelar bekerja sama PMI Kota Balikpapan untuk  membantu yang membutuhkan darah demi kepentingan kesehatan.

Sebelum donor darah, seluruh petugas menjalani screening oleh petugas kesehatan dari PMI Kota Balikpapan untuk memastikan kondisi kesehatan dalam keadaan baik, seperti massa tubuh lebih dari 50 kg serta tidak memiliki penyakit diabetes, darah tinggi, dan penyakit bawaan lainnya. “Saya sangat senang. Dengan adanya kegiatan ini saya dapat melaksanakan kegiatan sosial yang mempunyai dampak positif di masyarakat,” ujar salah satu petugas Bapas Balikpapan, Jefry.

Petugas lainnya, Salomo, mengaku baru kali pertama mendonorkan darahnnya. “Pada awalnya sempat merasa takut, namun rasa takut itu terkalahkan dengan keinginan hati saya untuk bisa membantu orang lain. Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Urusan Tata Usaha, Elfera, berharap dengan semakin banyaknya pendonor darah dari jajaran Pemasyarakatan dapat mendukung ketersediaan darah karena kebutuhan darah setiap saatnya selalu meningkat. Jika tidak diimbangi dengan semangat berbagi dan menolong sesama, ketersediaan akan darah yang sangat terbatas. “Ini wujud kepedulian petugas Pemasyarakatan dalam menyelamatkan sesama,” ungkap Elfera.

Di Jakarta, 30 petugas dan klien Bapas Jakarta Selatan mengikuti donor darah dan donor plasma konvalesen, Senin (12/4) bekerja sama dengan PMI Provinsi DKI Jakarta. “Donor darah kali ini diharapkan menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama mendonorkan darahnya serta membawa manfaat untuk menambah stok darah selama masa pandemi dan plasma konvalesen untuk membantu pengobatan COVID-19, khususnya di wilayah DKI Jakarta," harap Kabapas Jakarta Selatan, Ricky Dwi Biantoro.

Salah satu petugas PMI DKI Jakarta, Irma Apriliana, mengapresiasi kegiatan donor darah yang dilakukan Bapas Jakarta Selatan. Ia mengakui terjadi penurunan stok darah di PMI hampir mencapai 50%, sedangkan tetap ada kebutuhan pada rumah sakit di wilayah Jakarta maupun di luar Jakarta sehingga sempat terjadi kekurangan stok darah selama pandemi.

“PMI membutuhkan sekitar 1.000 kantong darah per hari selama masa pandemi COVID-19. Karena itu, saya mengajak masyarakat untuk donor darah. Saat ini kebutuhan semakin banyak dan donor juga bagus untuk kesehatan. Jadi, ayo donor darah,” ajaknya.

Dalam kesempatan tersebut, setiap petugas Bapas Jakarta Selatan mendonorkan 350-450 cc darahnya, tergantung kondisi pendonor. Nantinya, seluruh kantong darah yang dikumpulkan akan didistribusikan ke rumah sakit wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu, salah satu petugas Bapas Jakarta Sealatan yang juga penyintas COVID-19, Donny Mason, mengungkapkan donor plasma konvalesen merupakan pengalaman pertama setelah dirinya terkonfirmasi positif pada 19 Januari lalu. “Sebagai penyintas, saya merasa tidak perlu menyembunyikan pengalaman penyakit yang saya alami karena COVID-19 bukanlah aib serta butuh keterbukaan agar memudahkan proses tracing dan treatment. Saya berharap ke depannya semakin banyak penyintas yang mendonorkan plasma konvalesennya agar pandemi ini lebih terkendali,” harap Donny. (IR)

 

 

 

Kontributor: Bapas Wonosari, Bapas Balikpapan, Bapas Jakarta Selatan

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0