Hadian Eko : Sebelum Bebas Dari Penjara, Harus Bisa Ngaji

Kediri – Bayangan seram akrab melintas dalam persepsi masyarakat ketika berbicara tentang penjara atau lembaga pemasyarakatan. Dan ini menjadi  tantangan bagi seseorang yang ditugasi memimpin dan mengelola sederetan warga binaan yang notabene sudah divonis bersalah melakukan berbagai tindak kejahatan. Untuk itu perlu gaya kepemimpinan yang khas, sehingga para tahanan dan narapidana ini bisa memperbaiki diri dan bertobat. Seperti pola kepemimpinan yang dilakukan oleh Hadian Eko Hidayat Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Kediri. Pria kelahiran Solo 6 Nopember 1959 ini terus berinovasi dalam memimpin. Hadan Eko selalu mengedepankan sisi keamanan saat para penjenguk datang maupun petugas lapas yang hendak bekerja. Sehingga sejumlah barang yang rawan seperti narkoba minuman keras dan lainnya, tidak bisa masuk ke area jeruji besi. Yang lebih unik, Hadian Eko Hidayat juga menekankan kepada para narapidana yang muslim untuk belajar ngaji al-qur’an. Caranya, para napi ini diajari cara membaca huruf arab (iqro’ : red)  sehingga ketenangan batin para pesakitan ini bisa terasa di hati sanubari mereka. Termasuk, saat akan ada program pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas, para narapidana ini dites ngaji. “Memang ketika napi masuk lapas mereka harus mau mengaji bagi yang muslim, pengajarnya terkadang diambilkan dari guru luar, dan terkadang para napi yang senior” Ungkapnya. Sementara itu, dimata para narapidana Hadian Eko sering memberikan petuah bagi warga binaanya sehingga para pesakitan ini sadar dan tidak akan melanggar hukum lagi. “Kalau pak Hadian itu orangnya bijaksana dan mempunyai pengaruh” Ujar Tri Waspodo salah satu Napi. Dari catatan sejarah, Hadian Eko Hidayat menjalani karirnya mulai dari staff di LP Tangerang Makasar sekitar tahun 1980an dan terus sekolah meskipun harus hutang ke koperasi untuk membiayai kuliah. Namun karena tekad yang bulat dan semangat yang tinggi, kini pria berhobi menulis puisi ini berhasil menyabet berbagai gelar akademi mulai dari pendidikan kemasyarakatan, sosial, hukum dan magister hukum.(dw/sun) Sumber : jatimvoice.com