Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61, Kanwil Ditjenpas Maluku Gelar Pameran Produk Warga Binaan dan Bazar Murah

Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-61, Kanwil Ditjenpas Maluku Gelar Pameran Produk Warga Binaan dan Bazar Murah

Ambon, INFO_PAS – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku gelar Pameran Produk Warga Binaan dan Bazar Murah selama dua hari mulai Senin (28/4) hingga Selasa (29/4). Berlokasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon, kegiatan ini digelar sebagai peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) Ke-61 Tahun 2025 bertajuk ‘Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat’.

Kepala Kanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam proses reintegrasi sosial Warga Binaan melalui kegiatan seperti ini. “Ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa Warga Binaan memiliki potensi besar. Kita hanya perlu memberi ruang, kesempatan, dan kepercayaan," tuturnya.

Ricky menyampaikan harapannya agar pembinaan UMKM di lingkungan Pemasyarakatan dapat terintegrasi dengan program Pemerintah Kota Ambon. “Kami berharap bisa difasilitasi untuk UMKM, dan mendapat pembinaan dari Dinas UMKM Kota Ambon,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ricky turut menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu serta anak-anak berkebutuhan khusus dari Sekolah Luar Biasa. Bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HBP Ke-61 yang mengusung semangat kepedulian dan kebermanfaatan Pemasyarakatan bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Semoga bantuan ini meringankan beban saudara-saudara kita dan menjadi pengingat bahwa Pemasyarakatan bukan hanya soal pembinaan di dalam tembok, tetapi juga pelayanan yang menyentuh kemanusiaan,” harap Ricky.

Sementara itu, Kepala LPKA Ambon, Kurniawan Wawondos, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan dalam mengadakan pameran ini, termasuk partisipasi Anak Binaan, seperti kerajinan tangan, seni lukis, hingga produk kreatif lainnya. Ia berharap masyarakat makin memahami pentingnya pembinaan Warga Binaan serta membuka lebih banyak peluang dukungan terhadap proses reintegrasi sosial yang humanis dan bermartabat.

"Ini adalah hasil dari pembinaan berkelanjutan di LPKA Ambon. Anak Binaan kami telah membuktikan mereka mampu berkarya secara positif dan produktif," ujar Kurniawan.

Selain produk Anak Binaan, karya Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ambon juga dipamerkan, seperti miniatur parang salawaku, gelang akar bahar merah dan hitam, gelang manik cengkeh pala, tempat tisu berbahan cengkeh, dan berbagai bentuk bros. "Booth kami ramai dikunjungi dan banyak produk yang terjual. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mengasah keterampilan Warga Binaan agar semakin produktif dan menghasilkan karya-karya berkualitas," ucap Kepala Lapas (Kalapas) Ambon, Herliadi.

Lapas Kelas III Namlea turut pamerkan karya Warga Binaan, yaitu minyak kayu putih, kerajinan tas, hasil pertanian, dan aneka makanan ringan hasil kreasi Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS). “Cukup mengejutkan, karya-karya yang kami pamerkan banyak disukai pengunjung. Apalagi minyak kayu putih yang merupakan salah satu produk ikonik asli Pulau Buru, menjadi produk yang paling diincar dan dibeli,” ujar Kalapas Namlea, Ilham yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Atas antusiasme masyarakat, Ilham mengucapkan terima kasih karena hasil kreativitas Warga Binaan makin dikenal khalayak luas. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi produk-produk unggulan Warga Binaan untuk unjuk gigi dan bersaing dalam dunia UMKM.

“Kami bersyukur karena melalui momen inilah output-output positif dari pembinaan kemandirian bisa menjadi pusat perhatian masyarakat. Banyaknya peminat produk Warga Binaan juga menunjukkan produk mereka tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk yang dijual di pasaran,” tambah Ilham.

Pada kesempatan yang sana, Kalapas Perempuan Ambon, Jefry R. Persulessy, berharap produk-produk hasil karya Warga Binaan mereka dapat lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat. Kegiatan ini juga diperuntukkan bagi petugas dan masyarakatyang ingin membeli produk Warga Binaan berupa hasil pembinaan kemandirian.

"Hari ini kami mengenalkan dan memasarkan berbagai produk hasil pembinaan kemandirian Warga Binaan kepada seluruh petugas dan masyarakat secara luas. Ini merupakan bukti selama berada di Lapas, mereka bisa produktif dan mampu berkarya. Karya mereka bisa bersaing dengan produk lainnya yang beredar di masyarakat," ungkap Jefry.

Tak hanya jajaran Pemasyarakatan, pameran ini turut dihadiri perwakilan Gubernur Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon, dan tamu undangan lainnya. Mereka memberikan apresiasi atas inisiatif yang tidak hanya menampilkan kreativitas Warga Binaan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Momentum istimewa terjadi ketika Walikota Ambon, Boedewin Wattimena, menunjukkan ketertarikannya terhadap produk Warga Binaan Lapas Ambon, bahkan membeli beberapa, termasuk gantungan kunci buatan Warga Binaan. Antusiasme juga terlihat dari masyarakat yang membeli berbagai produk UMKM yang dijual oleh PIPAS, seperti aneka kue, nasi ikan, dan minuman segar.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mampu membuka ruang bagi Warga Binaan untuk terus berkarya dan menunjukkan kemampuan mereka. Ini bukan hanya soal produk, tetapi tentang harapan dan masa depan yang lebih baik bagi mereka," puji Boedewin.

Salah satu pengunjung, Sherly, turut berbagi pengalaman positif. "Kegiatan ini sangat membantu perekonomian, terutama dengan adanya bazar murah. Saya bisa mendapatkan beras, telur, dan minyak goreng dengan harga terjangkau. Terima kasih Kanwil Ditjenpas Maluku, kami menantikan kegiatan berikutnya," ungkapnya penuh antusias.

Pengunjung lainnya, terkagum dengan produk minyak kayu putih dari Lapas Namlea. Menurutnya, minyak kayu putih dari Lapas Namlea memiliki ciri khas tersendiri dibanding yang lain. “Dari aromanya sudah berbeda. Jadi, baru kali ini melihat langsung minyak kayu putih asli dari Pulau Buru. Selain itu, karya-karya yang lain juga tidak kalah menarik,” pujinya.

Dengan tingginya partisipasi dan apresiasi dari masyarakat, Pameran Produk Warga Binaan dan Bazar Murah ini makin membuktikan pembinaan Warga Binaan tidak hanya berorientasi pada rehabilitasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan semangat Warga Binaan terus berkembang, menciptakan peluang baru yang tidak hanya membangun kepercayaan diri mereka, tetapi juga menghubungkan mereka dengan dunia luar melalui karya-karya yang penuh makna. (IR)

 

 

Kontributor: LPKA Ambon, Lapas Ambon, Lapas Namlea, LPP Ambon, Kanwil Ditjenpas Maluku
 

What's Your Reaction?

like
5
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0