Palembang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang dikerumuni seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka. UPT) Pemasyarakatan di Wilayah Sumatera Selatan, Jumat (11/09). Berkumpulnya seluruh Pejabat Pemasyarakatan tersebut dalam rangka pengarahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), I Wayan K. Dusak saat melakukan kunjungan kerja di Wilayah Sumatera Selatan.
“Kita berkumpul disini untuk dapat mengetahui apa saja kendala yang dialami oleh rekan rekan di lapangan,†ungkapnya.
Dalam forum tersebut para Ka. UPT Pemasyarakatan menjelaskan apa saja kendala yang dihadapi di lapangan seperti kurangnya sarana sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang belum memadai, misalnya di Lapas Sekayu yang belum mempunyai CCTV.
“Mohon ijin Pak Dirjen kami menyampaikan bahwa di Lapas Sekayu belum ada CCTV dan alat transportasi yang tidak memadai, mohon kiranya sarana dan prasarana di Lapas sekayu di lengkapi agar mobilitas tugas dapat berjalan dengan lancar,†jelas Kalapas Sekayu, Satrio Waluyo.
Masih banyak hal yang disampaikan oleh para Ka. UPT kepada Dirjen PAS salah satu contohnya adalah kurangnya alumni AKIP yang berada di wilayah, seperti yang disampaikan oleh Kalapas Lahat dan Kalapas Kelas I Palembang.
Menanggapi hal tersebut Dirjen PAS mengatakan bahwa 1 orang Alumni AKIP bisa menjaga 200 Warga Binaan.
“Jika di suatu UPT kekurangan alumni AKIP itu salah, karena  saat menjadi Taruna, Alumni AKIP telah dididik selama tiga tahun mempelajari ilmu pemasyarakatan, jadi asumsinya adalah jika Ka UPT itu adalah alumni AKIP, maka cukup Ka UPT itu saja yang menjaga 200 warga binaan dengan di dukung oleh kekuatan staff yang ada, tapi kita akan upayakan jika memang alumni AKIP di perlukan di lapangan maka kita akan melakukan rotasi tugas,†jelasnya.
Lebih lanjut Dusak juga menjelaskan tentang pembangunan rutan yang ideal yang telah di tetapkan oleh standar terdahulu.
“Seharusnya pembangunan rutan yang ideal itu adalah dekat dengan pengadilan, coba kita lihat bangunan rutan atau lapas di pulau jawa pasti dekat dengan pengadilan dan kantor pemerintahan, itu menunjukan bahwa memang sejak jaman dahulu itu petugas lapas sejajar dengan instansi lainnya,†ungkapnya.
Dusak berpesan kepada seluruh Ka. UPT yang hadir untuk selalu dapat berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Organisasi kita adalah organisasi terbesar ketiga setelah TNI Polri, jadi jangan segan segan untuk berkoordinasi dengan instansi lain, seperti misalnya Rupbasan, harus ada MoU dengan instansi lain terkait pemeliharaan basan dan baran,†harap Dusak.
Dirjen PAS juga menyampaikan kepada Ka UPT untuk melaksanakan optimalisasi dalam setiap kegiatan yang terdiri dari tiga item.
“Optimalisasi itu ada tiga, yang pertama adalah Optimalisasi SDM, Optimalisasi Anggaran, dan Optimalisasi Sarana dan Prasarana, ketiga item tersebut harus di gunakan sebaik baiknya,†tegas Dusak.
Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjenpas), Endang Sudirman, menyampaikan bahwa tahun ini anggaran cukup besar yaitu 4,3 Triliyun.
“Anggaran kita saat ini cukup besar yaitu 4,3 Triliyun, jadi bila UPT memerlukan sesuatu segera ajukan apa yang dibutuhkan, setelah mengajukan permohonan kita akan merealisasikannya untuk penyerapan anggaran,†jelas Endang.
Diakhir pertemuan tersebut Dirjenpas berpesan kepada Ka UPT di Wilayah Sumatera Selatan untuk terus bekerja dengan sungguh sungguh.
“Saya berpesan kepada semua yang hadir disini untuk bekerja dengan cerdas dan melakukan yang terbaik untuk organisasi, jangan sampai membuat malu organisasi dengan kesalahan yang dilakukan, lakukan semua pekerjaan dengan sebaik baiknya dan tetap semangat,†pungkasnya.
Penulis : Singgih Pratama