Jakarta, INFO_PAS – Ketua Panitia Festival Napi Berkebun 2015, Kimpul Sudarsono mengumumkan stan terbaik yang terbagi dalam dua kategori yaitu kategori stand yang menjadi icon Napi Berkebun dan stand yang berpatisipasi selama kegiatan.
"Penilaian ini dilakukan secara objektif yang meliputi beberapa unsur penilaian," ujar pria yang biasa dipanggil Kimpul saat acara penutupan Festival Napi Berkebun 2015 di ruang FGD Plaza Festival Kuningan Jakarta Selatan, minggu (20/12).
Menurut pengurus Yayasan Inisiatif Indonesia Biru Lestari (Waibi) ini bahwa penilaian berlangsung sejak dilaksanakannya kegiatan festival yaitu antara tanggal 18-20 desember 2015. Adapun unsur penilaiannya adalah selain keindahan serta kerapihan tata letak stand juga apakah petugas stand tersebut mampu menangkap peluang dan penerimaan masyarakat, petugas stand dapat menjelaskan mengenai dukungan reintegrasi warga binaan, manfaat blue ekonomi untuk Pemasyarakatan produktif, serta dapat berbagi pengalaman berkebun kepada masyarakat ataupun tim penilai.
"Skor tertinggi  4710 diraih oleh Lapas Kelas I Cipinang," jelas lulusan Institut Pertanian Bogor yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun di bidang konservasi.
Lanjut diumumkan bahwa stand UPT yang menjadi icon terbaik kedua diraih oleh Lapas Kelas II Palangkaraya dengan skor 4590, sedangkan urutan ketiga Rutan Kelas I Tangerang dengan memperoleh nilai 4570.
Sementara itu, stand yang berpartisipasi terbaik adalah Lapas Kelas I Tangerang, dilanjut pada posisi kedua diraih Lapas Kelas IIA Bekasi, sedangkan Divisi Pemasyarakatan Riau menempati posisi ketiga.
Sebagaimana diketahui bahwa Ditjen PAS bersama Yayasan Waibi telah menetapkan tujuh icon UPT Pemasyarakatan dalam program Napi Berkebun, mereka adalah Lapas Cipinang,Lapas Salemba, Lapas Pemuda Tangerang, Lapas Palangkaraya, Lapas Pontianak, Rutan Tiga Raksa Serang, dan Bapas Serang.
Ditempat yang sama Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Ditjen PAS,Asminan Mirza Zulkarnain menyampaikan bahwa kerjasama yang baik antara Ditjen PAS dengan Yayasan Waibi tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan dalam perkebunan saja tapi juga memberikan dampak yang lebih besar yaitu bagi peningkatan ketahanan pangan nasional.
"Kita berikan kesempatan warga binaan untuk dapat berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional," harap Mirza.**