Isak Tangis Pecah di LPKA Mamuju Saat Ritual Membasuh Kaki Orangtua

Mamuju, INFO_PAS - Isak tangis dan haru mengiringi prosesi ritual membasuh kaki orangtua yang dilakukan oleh Anak Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Mamuju. Sebanyak 18 Anak LPKA Mamuju duduk bersimpuh di hadapan kedua orangtuanya sembari menangis dan menatap dengan penuh cinta mata sang ibu dan bapak mereka. Derai air matapun tak tertahankan mengalir dari pelupuk mata dari Anak dan orangtua disertai ungkapan maaf dari mulut Anak saatmembasuh kedua kaki orangtua mereka. Pemandangan ini terlihat dalam Acara Family and Society Gathering di LPKA Mamuju, Selasa (17/4) sebagai rangkaian Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 tahun 2018. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Barat, Farida, beserta stakeholder di lingkup Kabupaten Mamuju. Selama 15 menit suasana di LPKA berubah penuh haru. Suara tangisan pecah memenuhi ruang acara. Bukan hanya dari Anak dan orangtua, tetapi juga keluarga dan para undangan yang hadir. Bahkan ritual tersebut tercatat dalam memecahkan Rekor MURI karena dilakukan serentak oleh Anak di LPKA di seluruh Indonesia. [caption id="attachment_59913" align="aligncenter" width="300"] family and society gathering di LPKA Mamuju[/caption] Satu diantara Anak LPKA Mamuju tak kuasa menahan airmatanya saat mencium tangan dan membasuh kedua kaki ibunya oleh karena kenakalannya sering membuat ibunya bersedih dan malu sehingga ia berjanji tidak akan mengulangi kedua kalinya. Kepala LPKA Mamuju, Idam Wahju Kuntjoro, berharap kegiatan ini dapat mengubah kepribadian dan lebih mendekatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua. “Mudah-mudahan dengan acara ini Anak sadar betapa pentingnya komunikasi antara mereka dengan orang tua, menghormati dan menyayangi, serta mendengar setiap nasehat kedua orang tua karena tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya masuk di LPKA,” harap Idam. Selain ritual membasuh kaki orangtua, Anak LPKA Mamuju juga mengkhatamkan Al Quran dengan membaca tiga surat terakhir secara bersama sama yang dipandu oleh pembina LPKA Mamuju serta melukis bersama di kanvas besar yang di awali oleh coretan Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat.     Kontributor: Andi Aswad