Jadikan Lapas sebagai Pusat Pendidikan Islam

CIANJUR- Berawal dari permintaan wakil santri/WBP saat peringatan maulid nabi, yang menyampaikan permohonan kepada MUI untuk membantu pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Cianjur. Tercetuslah Pesantren Terpadu At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cianjur tepatnya pada hari Senin, 13 Februari 2012. Dari permohonan itu, langsung ditindaklanjuti MUI Cianjur dan pihak Lembaga Pemasyarakatan, serta beberapa pihak terkait. Kemudian dibuatlah Surat Keputusan Bersama antara Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cianjur, dengan Ketua MUI Kabupaten Cianjur sebagai landasan dalam melaksanakan Pesantren Terpadu di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cianjur, termasuk didalamnya penetapan Tim Pelaksana Kegiatan. SK Bersama tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan yaitu tanggal 7 Mei 2012. Dibentuknya Pesantren Terpadu At-Taubah di Lapas Cianjur dibentuk tidak lain untuk menjadikan Lapas Cianjur sebagai Lapas Pusat Pendidikan Islam bagi WBP. Selain itu ju

Jadikan Lapas sebagai Pusat Pendidikan Islam
CIANJUR- Berawal dari permintaan wakil santri/WBP saat peringatan maulid nabi, yang menyampaikan permohonan kepada MUI untuk membantu pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Cianjur. Tercetuslah Pesantren Terpadu At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cianjur tepatnya pada hari Senin, 13 Februari 2012. Dari permohonan itu, langsung ditindaklanjuti MUI Cianjur dan pihak Lembaga Pemasyarakatan, serta beberapa pihak terkait. Kemudian dibuatlah Surat Keputusan Bersama antara Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cianjur, dengan Ketua MUI Kabupaten Cianjur sebagai landasan dalam melaksanakan Pesantren Terpadu di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Cianjur, termasuk didalamnya penetapan Tim Pelaksana Kegiatan. SK Bersama tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan yaitu tanggal 7 Mei 2012. Dibentuknya Pesantren Terpadu At-Taubah di Lapas Cianjur dibentuk tidak lain untuk menjadikan Lapas Cianjur sebagai Lapas Pusat Pendidikan Islam bagi WBP. Selain itu juga menghasilkan eks WBP yang mempunyai pengetahuan tentang agama Islam dan menjadi pelopor deradikalisasi di masyarakat, serta membangun stigma positif terhadap lembaga pemasyarakatan, WBP dan eks WBP. “Dengan ada pesantren ini eks WBP mudah diterima masyarakat karena terjadi transformasi jiwa, eks WBP bisa menjadi panutan masyarakat. Eks WBP memiliki sertifikat dengan kompetensi mampu membaca Alquran, memahami fiqih, nahwu dan lain-lain,” ujar Pimpinan Pesantren At-Taubah KH T Muchtar Gozali. Dengan adanya Pesantren At-Taubah, diharapkan peserta binaan di Lembaga Pemasyarakatan yang mampu membaca Alquran dengan baik dan benar, serta mampu membaca kitab kuning. Selain itu juga diharapkan peserta binaan taat menjalankan ibadah yang wajib dan sunat, serta mampu mendakwahkan Islam kepada keluarga, kerabat, dan masyarakat pada umumnya. “Alhamdulillah dengan adanya pesantren ini banyak perbahan yang terjadi pada para peserta binaan,” ujar Kepala Lapas Klas II B Cianjur Tri Saptono Sambudji.(jun/dep)   sumber:pojoksatu.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0