Jonru Mengajari Narapidana Menulis

SEMARANG, suaramerdeka.com- Umat muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane Semarang mengisi bulan Ramadan dengan berbagai kegiatan positif. Selain kegiatan pesantren kilat dan pengajian, juga diadakan alah satunya yang diadakan di seminar kepenulisan oleh Jonriah Ukur atau Jonru Ginting, penulis, narablog, dan pengusaha berusia 44 tahun yang dikenal atas usaha self publishing dapurbuku.com dan proyek Sekolah Menulis Online, Sabtu- Senin (20- 22/6). Kegiatan yang digelar Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas) Lapas Kedungpane bekerja sama dengan Jonru Media Center (JMC) ini bertujuan untuk mengisi waktu luang di Lapas, sekaligus menumbuhkembangkan semangat menulis bagi narapidana yang kini sedang menjalani hukuman di penjara. Sebanyak 40 orang narapidana kasus tindak pidana korupsi, tindak pidana umum, dan narkotika antusias mengikuti seminar pembelajaran teknis menulis dan menjualkannya. Narapidana peserta seminar itu di antaranya pe

Jonru Mengajari Narapidana Menulis
SEMARANG, suaramerdeka.com- Umat muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane Semarang mengisi bulan Ramadan dengan berbagai kegiatan positif. Selain kegiatan pesantren kilat dan pengajian, juga diadakan alah satunya yang diadakan di seminar kepenulisan oleh Jonriah Ukur atau Jonru Ginting, penulis, narablog, dan pengusaha berusia 44 tahun yang dikenal atas usaha self publishing dapurbuku.com dan proyek Sekolah Menulis Online, Sabtu- Senin (20- 22/6). Kegiatan yang digelar Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas) Lapas Kedungpane bekerja sama dengan Jonru Media Center (JMC) ini bertujuan untuk mengisi waktu luang di Lapas, sekaligus menumbuhkembangkan semangat menulis bagi narapidana yang kini sedang menjalani hukuman di penjara. Sebanyak 40 orang narapidana kasus tindak pidana korupsi, tindak pidana umum, dan narkotika antusias mengikuti seminar pembelajaran teknis menulis dan menjualkannya. Narapidana peserta seminar itu di antaranya pengurus dan pengelola Buletin At Taubah yang diluncurkan Lapas Kedungpane tiap dua minggu sekali. Jonru mengatakan, banyak cerita menarik yang bisa diangkat menjadi tema tulisan di dalam Lapas seperti adanya pelatihan membuat bakso, menjahit, dan keterampilan/ kerajinan tangan. Bagi narapidana hal tersebut bisa dianggap biasa saja, namun apabila ditulis ceritanya bisa memberikan pengetahuan bagi masyarakat. “Bagi pemula, kiat menulis pertama kalinya ialah menulis bebas. Seperti halnya mengemudi mobil, menulis juga ada prosesnya dan yang dipelajari tentu saja tata bahasanya,” tandas pria lulusan jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Undip Semarang tahun 1998 yang pernah meraih juara I Lomba Cipta Cerpen Anita Cemerlang tahun 1994 dan juara Super Blog Internet Sehat Blog Award 2009. Ia menilai banyak narapidana Lapas Kedungpane memiliki bakat menulis, salah satunya pengurus buletin yang juga pernah menjadi wartawan di Jakarta. Kasi Bimkemas Lapas Kedungpane Semarang Ari Tris Ochtiasari mengatakan, seminar kepenulisan ini akan memberikan manfaat, baik saat berad di dalam maupun luar penjara. “Ini bekal tersendiri, sehingga saat keluar nantinya bisa memiliki ilmu yang lebih dibandingkan warga binaan lainnya. Tidak hanya ilmu, JMC selaku fasilitator diharapkan bisa membantu tindak lanjut setelah seminar, mungkin bisa memberikan kesempatan tulisan narapidana untuk dicetak atau dipublikasikan,” katanya. Pemimpin Redaksi Buletin At Taubah, Asmadinata, mantan hakim yang terjerat kasus suap ini menegaskan, pentingnya menulis untuk menyegarkan pikiran. Soal buletin yang dipimpinnya, ia menilai isi-isi informasi maupun beritanya juga memberikan manfaat bagi narapidana meski dicetak hanya empat halaman. Topik buletin ini bermaterikan terkait hukum, kesehatan, ekonomi bisnis, dan tausiah. Sumber : suaramerdeka.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0