Jumlah Lapas Anak di Indonesia Kurang

Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut Indonesia kekurangan lembaga pemasyarakatan (lapas) anak. Dirinya pun ingin gar para filantropis Tanah Air ikut membantu mengatasi persoalan tersebut. Pernyataan itu diungkapkan Khofifah kepada wartawan di Bundararan HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/11). Di situ ia ikut dalam 'Gerakan Nasional Indonesia Satu Aksi Menentang Kekerasan Terhadap Anak'."Lapas anak jumlahnya sangat terbatas. Yang kita punya di Tangerang, lapas anak wanita pun sudah digabung dengan wanita dewasa. Jadi ini membutuhkan infrastruktur yang tidak hanya butuh dari support APBN. Terlalu lama," kata Khofifah. "Maka saya ingin mengundang para filantropis, mereka yang punya CSR (Corporate Social Responsibility), dirikanlah, komunikasi tentu dengan Kemenkumham. Lapas-lapas anak ini harus disiapkan supaya mereka (anak) yang sedang bermasalah dengan hukum, mendapat tempat dan pembinaan. Kalau mereka digabung, mereka mengalami distorsi yang kita tidak harapkan," sa

Jumlah Lapas Anak di Indonesia Kurang
Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut Indonesia kekurangan lembaga pemasyarakatan (lapas) anak. Dirinya pun ingin gar para filantropis Tanah Air ikut membantu mengatasi persoalan tersebut. Pernyataan itu diungkapkan Khofifah kepada wartawan di Bundararan HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/11). Di situ ia ikut dalam 'Gerakan Nasional Indonesia Satu Aksi Menentang Kekerasan Terhadap Anak'."Lapas anak jumlahnya sangat terbatas. Yang kita punya di Tangerang, lapas anak wanita pun sudah digabung dengan wanita dewasa. Jadi ini membutuhkan infrastruktur yang tidak hanya butuh dari support APBN. Terlalu lama," kata Khofifah. "Maka saya ingin mengundang para filantropis, mereka yang punya CSR (Corporate Social Responsibility), dirikanlah, komunikasi tentu dengan Kemenkumham. Lapas-lapas anak ini harus disiapkan supaya mereka (anak) yang sedang bermasalah dengan hukum, mendapat tempat dan pembinaan. Kalau mereka digabung, mereka mengalami distorsi yang kita tidak harapkan," sambungnya. Dalam kesempatan itu Khofifah juga menjelaskan, dirinya sangat prihatin dengan kian maraknya kasus kekerasan terhadap anak. Apalagi yang tertinggi adalah kasus kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh keluarga kandung. "Dari 4 item, terkait anak berkonflik dengan hukum, ternyata 48 persen karena persoalan kekerasan seksual. Mengagetkan jumlahnya sangat besar. Kasus incest tertinggi, pelakunya ayah kandung tertinggi," ujarnya. Khofifah menegaskan, kasus kekerasan terhadap anak akan mendapat perhatian khusus darinya. "Saya tadi malam sudah menyampaikan kepada Sekjen Kemensos segera menyurat kepada Mendagri, supaya Mendagri menyerukan kepada bupati, camat, lurah, RT, RW agar mereka punya empati, awareness terhadap fenomena tingginya kekerasan terhadap anak ini," ucapnya.(dtc) www.medanbisnisdaily.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0