Kakanwil Baringbing Ajak Pejabat Jujur ke KPK

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lagu "Dengan Menyebut Nama Allah" yang dipopulerkan penyanyi Novia Kolopaking di era 90-an, dilantunkan Suherlina dan tiga rekannya. Nyanyian ini menyambut langkah Kakanwil Kemenkum HAM Kalbar, Maroloan Jonnis Baringbing, memasuki aula tempat berkumpulnya ratusan warga binaan dan petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pontianak, untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (14/1/2014). Peran Suherlina belum usai setelah bernyanyi. Perempuan bergamis hitam dan kerudung hijau muda tersebut juga bertugas menjadi saritilawah, pembaca arti ayat Alquran yang dilantunkan qori. Suaranya menggema di aula berukuran sekira 12x37 meter dikelilingi jeruji besi di balik tembok tinggi LP Jl Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya. Suherlina nampak seksama mengikuti acara Maulid Nabi. Duduk di sisi kanan panggung, pandangan matanya fokus tertuju kepada ustaz Khairul Ulum, ketika memaparkan uraian tentang pentingnya kejujuran dalam ucapan dan

Kakanwil Baringbing Ajak Pejabat Jujur ke KPK
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lagu "Dengan Menyebut Nama Allah" yang dipopulerkan penyanyi Novia Kolopaking di era 90-an, dilantunkan Suherlina dan tiga rekannya. Nyanyian ini menyambut langkah Kakanwil Kemenkum HAM Kalbar, Maroloan Jonnis Baringbing, memasuki aula tempat berkumpulnya ratusan warga binaan dan petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pontianak, untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (14/1/2014). Peran Suherlina belum usai setelah bernyanyi. Perempuan bergamis hitam dan kerudung hijau muda tersebut juga bertugas menjadi saritilawah, pembaca arti ayat Alquran yang dilantunkan qori. Suaranya menggema di aula berukuran sekira 12x37 meter dikelilingi jeruji besi di balik tembok tinggi LP Jl Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya. Suherlina nampak seksama mengikuti acara Maulid Nabi. Duduk di sisi kanan panggung, pandangan matanya fokus tertuju kepada ustaz Khairul Ulum, ketika memaparkan uraian tentang pentingnya kejujuran dalam ucapan dan sikap, sebagaimana dicontohkan Rasulullah. Ketika sang ustaz menyitir tiga ayat dari surat Yasin, mulut Suherlina turut melafazkan ayat-ayat tersebut. "Pada hari itu kami kunci mulut mereka. Tangan mereka berbicara. Nanti di akhirat, ibaratnya rekaman CCTV kita akan diputar ulang. Ingat, kejujuran akan menyelamatkan, kebohongan akan mencelakakan," tutur ustaz dengan nada bersemangat. Ucapan ustaz disambut seruan setuju dari warga binaan. "Betul, Pak. Apalagi di penjara," kata seorang perempuan. Beberapa tahanan laki-laki juga berseru setuju. Selama lebih kurang satu jam ustaz Khairul menyampaikan pesan dalam nada serius, sesekali diselingi gurauan. Gema tawa sekira 584 orang penghuni LP ketika usaz Khairul melempar humor, terdengar jelas hingga area sekitar gerbang masuk yang berjarak puluhan meter dari aula. Suherlina adalah satu diantara 654 warga binaan LP. Seorang petugas mengatakan dia terjerat hukum lantaran kasus Narkoba. Namun saya tidak bisa mengkonfirmasi. "Harus minta izin dengan petugas," ujarnya ketika diajak berbincang. Selesai acara, dia bergegas mengikuti teman-temannya kembali ke sel tahanan perempuan. "Nanti dibahas dulu izinnya, sekarang mereka harus masuk dulu," kata seorang petugas perempuan yang mengenakan kacamata dan kerudung. Sayang izin berbincang tidak berhasil didapat, ketika masuk ke sel khusus tahanan perempuan. Perbincangan selama beberapa menit justru bisa didapat dari Kakanwil Kemenkum HAM Kalbar, Maroloan Jonnis Baringbing. Pejabat yang mulai menyandang tugas sebagai pemimpin sejak lima bulan lalu tersebut, mengungkapkan persetujuannya dengan pesan ustaz tentang pentingnya kejujuran. "Kalau kita merasa diawasi Tuhan, maka kita akan selalu ingin jujur," ujarnya. Sebagai bentuk kejujuran, Baringbing ingin tak hanya berteori melainkan juga harus praktik. Ketika Komisioner KPK, Adnan Pandu Praja datang ke Pontianak pada pertengahan November 2014 untuk sosialisasi pencegahan dan pemberantasan korupsi, dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur, Baringbing menyatakan secara lantang bahwa dia sudah mempersilakan nomor teleponnya disadap. "Di forum itu saya mengajak para pejabat untuk setor nomor telepon ke KPK. Sejak tahun 2005 sewaktu tugas di Imigrasi, saya sudah setor nomor telepon ke KPK. Silakan saya dijadikan 'pasien'. Artinya saya dijadikan 'pasien rawat jalan' bukannya 'pasien rawat inap'," tutur Baringbing. Dia berharap para pejabat tidak khawatir disadap KPK, karena transparansi penting dalam menjalankan tugas dan wewenang. (dian lestari) Sumber : pontianak.tribunnews.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0