Kalapas Wahai Terapkan Metode Baru Sharing Knowledge bagi Jajarannya

Kalapas Wahai Terapkan Metode Baru Sharing Knowledge bagi Jajarannya

Wahai, INFO_PAS - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas III Wahai, Tersih Victor Noya, terapkan metode baru sharing knowledge bagi jajarannya berupa sosialisasi pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) dan pengendalian gratifikasi. Bertempat di Aula Lapas, Selasa (15/10) kegiatan tersebut dihadiri seluruh petugas Lapas Wahai untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk mewujudkan petugas Pemasyarakatan berintegritas.

Sharing knowledge yang diterapkan Kalapas berupa instruksi kepada setiap petugas yang ditunjuk mengikuti suatu kegiatan untuk menyampaikan materi berupa presentasi kepada jajaran Lapas Wahai usai menjalani dinas tersebut. "Metode ini adalah cara baru di Lapas Wahai yang sangat bermanfaat bagi organisasi," kata Tersih.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk peningkatan profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi seorang petugas. "Sharing knowledge merupakan metode praktis dalam menyebarluaskan pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti dinas. Petugas yang ditunjuk mengikuti dinas tidak boleh main-main, tetapi diberi tanggung jawab untuk menyerap pengetahuan selama dinas berlangsung dan  menyampaikannya kepada seluruh petugas dalam bentuk presentasi materi usai dinas," jelas Tersih.

Adalah Muhammad Kalam, salah satu petugas Lapas Wahai yang bertindak sebagai pemateri sharing knowledge usai mengikuti sosialisasi pemberantasan praktik pungli dan gratifikasi di kota Ambon beberapa waktu lalu. Dalam sosialisasi tersebut, Kalam menyampaikan materi upaya-upaya pencegahan pungli, pentingnya komitmen bersama dalam menjalankan tugas dengan profesional dan transparansi, serta cara tepat dalam menangani gratifikasi agar tercipta lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari korupsi.

Kalapas pun menyampaikan apresiasi terhadap pemateri seraya berharap seluruh petugas lainnya memahami dan mengimplementasikan materi yang telah disampaikan. Menurutnya, kegiatan ini merupakan proses penyebaran pengetahuan yang sangat bermanfaat tentang pencegahan pungli dan pengendalian gratifikasi sehingga Lapas Wahai dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan publik yang bersih dan bebas dari korupsi.

“Saya berharap melalui sharing knowledge perdana ini, kita semua lebih memahami bahaya dan dampak negatif praktik pungli dan gratifikasi. Mari budayakan kerja yang jujur, bersih, dan bebas dari praktik-praktik yang merugikan institusi demi membangun lingkungan kerja dan citra Pemasyarakatan yang positif,” harap Tersih. (IR)


 

Kontributor: Lapas Wahai

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0