Kanwil Ditjenpas Sulteng Bangun Ekosistem UMKM, Cetak Narapidana Siap Usaha Mandiri

Kanwil Ditjenpas Sulteng Bangun Ekosistem UMKM, Cetak Narapidana Siap Usaha Mandiri

Palu, INFO_PAS - Langkah nyata penguatan pemberdayaan Warga Binaan kembali dilakukan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah (Sulteng). Melalui kerja sama dengan Koperasi Farmtisan Lestari Berjaya, Kanwil Ditjenpas Sulteng siapkan program pembinaan kewirausahaan terpadu bagi Warga Binaan dan petugas Pemasyarakatan.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut berlangsung di Palu, Kamis (6/11), dengan melibatkan sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di wilayah Sulteng, yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu, Lapas Perempuan Kelas III Palu, Lapas Kelas III Parigi, dan Rutan Kelas IIB Donggala.

Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi bentuk konkret implementasi Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama dalam aspek penguatan kemandirian Warga Binaan.

“Pemasyarakatan bukan hanya tentang pembinaan, tapi juga pemberdayaan. Melalui kerja sama ini, kami ingin mencetak Warga Binaan menjadi individu mandiri dan berjiwa wirausaha setelah bebas,” ujar Bagus.

Bagus menambahkan, kerja sama tersebut meliputi pendampingan kelompok UMKM, pelatihan kewirausahaan, serta fasilitasi pengembangan produk hasil pembinaan agar memiliki daya saing di pasar. Program ini juga mendorong petugas Pemasyarakatan untuk lebih adaptif terhadap perkembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan sosial.

“Pendampingan ini dimulai dari petugas. Jika mereka sudah memahami konsep kewirausahaan, maka mereka bisa menjadi jembatan agar Warga Binaan dan Klien Pemasyarakatan mampu beradaptasi dengan dunia usaha, tidak hanya terampil, tapi juga memahami manajemen bisnis sederhana. Kita ingin ciptakan dari Narapidana Jadi Wirausaha,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Farmtisan Lestari Berjaya, Maghfira, menyambut positif kolaborasi ini. Ia menilai kerja sama dengan Pemasyarakatan menjadi model baru pembangunan ekonomi inklusif yang melibatkan berbagai elemen sosial.

“Program ini akan berjalan secara bertahap di seluruh UPT Pemasyarakatan Sulteng dengan fokus pada pembentukan kelompok usaha dan produk olahan hasil karya Warga Binaan. Kami siap memberikan pendampingan hingga tahap pemasaran produk UMKM tersebut,” ungkap Maghfira.

Hal ini membuktikan bahwa Pemasyarakatan bukan hanya tempat pembinaan, melainkan pusat pemberdayaan dan pembentukan jiwa wirausaha, membuka jalan bagi Warga Binaan untuk kembali ke masyarakat sebagai individu produktif dan mandiri. (afn)

 

Kontributor: Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1