Kembangkan Budidaya Lele, Kanwil Banten Pelajari Metode Biofloc

Depok, INFO_PAS – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Susy Susilawati, beserta para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan wilayah Banten belajar cara budidaya lele dengan metode biofloc di Biofloc – 165 Depok ala Legisan S. Samtafsir, Kamis (21/1). Susy mengaku kegiatan ini dilakukan karena terinspirasi saat melihat liputan di TV terkait budidaya biofloc yang memiliki beberapa kelebihan dan dapat diterapkan sebagai kegiatan produktif Warga Binaan Pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan). “Ketertarikan saya dengan metode ini karena tidak memerlukan lahan yang luas dan juga airnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman hidroponik. Oleh karena itu saya ajak para Kepala UPT Pemasyarakatan Banten agar dapat terinspirasi dan berharap dapat diterapkan di lapas dan rutan,” ujarnya. Legisan yang merupakan pemilik Biofloc - 165 menjelaskan metode biofloc dalam budidaya lele adalah sebuah teknologi

Kembangkan Budidaya Lele, Kanwil Banten Pelajari Metode Biofloc
Depok, INFO_PAS – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Susy Susilawati, beserta para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan wilayah Banten belajar cara budidaya lele dengan metode biofloc di Biofloc – 165 Depok ala Legisan S. Samtafsir, Kamis (21/1). Susy mengaku kegiatan ini dilakukan karena terinspirasi saat melihat liputan di TV terkait budidaya biofloc yang memiliki beberapa kelebihan dan dapat diterapkan sebagai kegiatan produktif Warga Binaan Pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan). “Ketertarikan saya dengan metode ini karena tidak memerlukan lahan yang luas dan juga airnya bisa dimanfaatkan untuk tanaman hidroponik. Oleh karena itu saya ajak para Kepala UPT Pemasyarakatan Banten agar dapat terinspirasi dan berharap dapat diterapkan di lapas dan rutan,” ujarnya. Legisan yang merupakan pemilik Biofloc - 165 menjelaskan metode biofloc dalam budidaya lele adalah sebuah teknologi yang mengubah senyawa amonia yang bersifat racun bagi ikan didaur ulang menjadi kumpulan dari pelbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing, dll) yang tergabung dalam sebuah gumpalan (floc) dimana floc tersebut dapat dimakan oleh lele,” ujarnya Ia juga menjelaskan bahwa menggunakan teknologi biofloc ini dapat dilakukan bersamaan dengan tanaman hidproponik dimana tanaman hidroponik ini berfungsi sebagai penyaring. “Jadi proses pengubahan senyawa amonia ini tidak terlepas dari tanaman hidroponik sehingga dalam satu proses terdapat dua kegiatan yang mampu menghasilkan,” tambahnya. Dalam metode biofloc – 165, ikan yang dibudidayakan berupa lele, nila, dan koi. Sedangkan tumbuhannya, yakni kangkung dan cabai. “Biofloc - 165 juga dapat memberikan pelatihan terkait proses biofloc itu sendiri dan juga pelatihan membuat makanan olahan ikan menjadi makanan yang lebih menarik seperti keripik ikan dan nugget,” papar Legisan. Pada kesempatan itu, Susy beserta rombongan berkesempatan melihat proses pembuatan biogas yang berasal dari kotoran hewan dan manusia serta pengolahan limbah yang diubah menjadi barang-barang yang lebih menarik. (IR)     Kontributor: Muna  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
1
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0