Usai Lele, Lapas Pekanbaru Panen Ayam Potong

Pekanbaru, INFO_PAS – Usai papen ikan lele beberapa hari lalu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru kembali sukses memanen hasil kegiatan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini adalah panen ayam potong yang diternakkan di atas kolam ikan lele. Kepala Lapas Pekanbaru, Yulius Sahruzah, menerangkan peternakan ayam potong ini sudah dimulai semenjak 25 hari yang lalu dengan mengusung konsep longyam, yakni kendang ayam diatas kolam lele. Awalnya sebanyak 1.000 ekor bibit mulai diternakkan dengan modal Rp.6.200/ekor dengan sistem Gas Brooder yang berfungsi sebagai penghangat kandang ayam. Sistem ini mengandalkan gas LPG sebagai bahan bakar dan digunakan mulai hari pertama sampai hari kelima. Pakan ayam terdiri dari pakan buatan pabrik dan vitamin, dimana selama 25 hari dibutuhkan 30 karung (@50 kg) dengan harga Rp. 382.000/karung sehingga total modal yang dibutuhkan untuk membesarkan ayam potong selama 25 hari adalah sebesar Rp. 18.160.000.

Usai Lele, Lapas Pekanbaru Panen Ayam Potong
Pekanbaru, INFO_PAS – Usai papen ikan lele beberapa hari lalu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru kembali sukses memanen hasil kegiatan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini adalah panen ayam potong yang diternakkan di atas kolam ikan lele. Kepala Lapas Pekanbaru, Yulius Sahruzah, menerangkan peternakan ayam potong ini sudah dimulai semenjak 25 hari yang lalu dengan mengusung konsep longyam, yakni kendang ayam diatas kolam lele. Awalnya sebanyak 1.000 ekor bibit mulai diternakkan dengan modal Rp.6.200/ekor dengan sistem Gas Brooder yang berfungsi sebagai penghangat kandang ayam. Sistem ini mengandalkan gas LPG sebagai bahan bakar dan digunakan mulai hari pertama sampai hari kelima. Pakan ayam terdiri dari pakan buatan pabrik dan vitamin, dimana selama 25 hari dibutuhkan 30 karung (@50 kg) dengan harga Rp. 382.000/karung sehingga total modal yang dibutuhkan untuk membesarkan ayam potong selama 25 hari adalah sebesar Rp. 18.160.000. “Menteri Hukum dan HAM telah mencanangkan bahwa setiap kantor wilayah (kanwil) harus memiliki lapas produktif dan kita harus dukung program tersebut. Salah satunya dengan peternakan ayam ini karena cepat panennya dan mudah pemasarannya,” ujar Yulius. Ayam potong ini dipanen setelah pembesaran 25 hari dikarenakan pada masa itu berat ayam potong dianggap sudah mencapai berat ekonomis yang diinginkan pasar, yaitu rata-rata 1,2 kg/ekornya. Penampung ayang yang bekerja sama dengan Lapas Pekanbaru, Hendra, memuji kualitas ayam potong pada peternakan lapas. Ia mengaku awalnya enggan untuk membeli ayam produksi lapas ini, namun setelah melihat langsung di areal peternakan, ia pun berani membeli dengan harga yang sangat tinggi, yaitu Rp.24.000/kg. “Luar biasa Lapas Pekanbaru ini, ternyata punya kandang ayam yang bagus dan modern. Ayamnya terawat dan sehat. Saya tidak menyangka kalau WBP di sini ada pelatihan ternak ayam,” pujinya. [caption id="attachment_54398" align="aligncenter" width="300"] panen ayam potong Lapas Pekanbaru[/caption] Setelah ditimbang bersama, didapat hasil panen seberat 1,22 ton seharga Rp.29.280.000 sehingga diperoleh keuntungan bersih dari peternakan ayam potong ini sebesar Rp. 11.120.000. “Alhamdulillah, harga ayam lagi naik. Terbayar sudah jerih payah kami selama ini dalam membesarkan ayam potong,” sahut Tukiman, satu dari 11 WBP yang mengikuti program ini. Kepuasan batin dan perasaan senang juga dirasakan oleh rekan-rekan Tukiman sesama WBP karena di tempat yang terbatas ini mereka mampu berkreasi dan menerapkan ilmu yang diperoleh dari pelbagai literatur. Mereka berkeyakinan akan menekuni usaha ini apabila kembali ke dunia masyarakat agar ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat menunjang perekonomian hidup sehari-hari. Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, dan Perawatan Narapidana/Tahanan Kanwil Kemenkumham Riau, Julianto Budhi Prasetyono, turut imemanen ayam potong tersebut. Ia sangat mengapresiasi inovasi Lapas Pekanbaru menjadi lapas produktif menuju lapas industri. “Kegiatan peternakan ayam ini sangat positif dan berpotensi sekali untuk dikembangkan karena dilihat dari hasil panen yang sangat memuaskan serta sambutan pihak ketigayang sangat antusias sekali menyambut hasil panen ini,” ujar Juliantho.     Kontributor: Lapas Pekanbaru

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0