Khidmat, Petugas dan WBP Lapas Kelas I Medan Bersama-sama Ikuti Ibadah

Khidmat, Petugas dan WBP Lapas Kelas I Medan Bersama-sama Ikuti Ibadah

Medan, INFO_PAS – Ibadah Jumat diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan, baik bagi petugas maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Para petugas dan WBP muslim dan nasrani masing-masing mengikuti kegiatan di Masjid At-Taubah dan Gereja Oikumene Santo Paulus di lingkungan Lapas Medan, Jumat (3/6).

Puluhan petugas dan WBP memenuhi gereja untuk beribadah namun tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19. Mereka tampak serius mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan Pendeta Yesaya dengan tema “Hidup Diberikati (Ulangan 28:1-14)”.

“Jika kamu baik-baik mendengarkan suara Tuhan Allahmu dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya, maka Tuhan akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,” kata Pendeta.

JG, salah satu WBP yang mengikuti ibadah mengungkapkan perasaan gembiranya. “Sangat bersyukur dan penuh sukacita yang kami rasakan, karena bisa bersama-sama ibadah dengan Bapak/Ibu pegawai Lapas, dan juga ibadah tatap muka setelah pandemi COVID-19, hanya melalui daring,” akunya.

Sementara di Masjid At-Taubah, para petugas menerima materi Fardhu Kifayah. Materi dipilih sebagai variasi agar peserta kegiatan tidak merasa jenuh. Setelah pada Jumat sebelumnya dilaksanakan tausyiah, maka untuk pembinaan kerohanian kali ini dilaksanakan pelatihan dan pembelajaran.

Kegiatan pembinaan mental dan rohani yang rutin dilaksanakan ini merupakan salah satu inovasi Kepala Lapas (Kalapas) Medan, Maju. A. Siburian untuk meningkatkan kualitas keimanan petugas. Di tempat terpisah Maju menyampaikan pembinaan mental dan kerohanian bagi petugas ini dirasakan sangat penting, selain pembinaan kerohanian yang diberikan bagi WBP.

“Untuk petugas hal tersebut sedikit kita lupakan, untuk itu saya mewajibkan kegiatan ini dilaksanakan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut Kalapas menyampaikan, di samping kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional, manusia juga membutuhkan kecerdasan spiritual atau spiritual quotient (SQ). “Ketiga hal tersebut harus berjalan seimbang, sebab SQ itu sangat dibutuhkan untuk membentengi IQ dan EQ tersebut,” ujar Kalapas. (prv)

 

Kontributor: Lapas Kelas I Medan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0